WASHINGTON, (PRLM).- Ekonomi AS menguat hingga 2,3 persen pada bulan April hingga Juni setelah musim dingin yang buruk. Departemen Perdagangan melaporkan hari Kamis (30/7/2015) bahwa peningkatan daya beli konsumen dan keuntungan ekspor baru mendorong ekonomi terbesar dunia ini pada kwartal kedua. Pemerintah juga mengatakan PDB pada periode bulan Januari hingga Maret tumbuh 0,6 persen dan dan bukan menurun 0,2 persen. Pertumbuhan kwartal kedua dipicu oleh kenaikan daya beli konsumen AS yang kuat, yang menyumbang 70 persen ekonomi negara tersebut, meningkat 2,9 persen dibandingkan dengan pertumbuhan 1,8 persen pada periode Januari hingga Maret. Ada juga perubahan besar dalam bidang ekspor, yang buruk pada kwartal pertama akibat penurunan kegiatan di pelabuhan-pelabuhan Pesisir Barat. Ekspor barang dan jasa meningkat 5,3 persen pada kwartal kedua setelah turun tajam 6,0 persen pada kwartal pertama. Ahli ekonomi juga optimis tentang keadaan ekonomi sepanjang tahun 2015. Mereka memperkirakan keseluruhan pertumbuhan PDB terus menguat pada paruh kedua tahun ini hingga tiga persen, dengan daya beli konsumen terus tumbuh sebagai hasil dari semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia. "Pemulihan ekonomi berlangsung selama enam tahun dan tampaknya hal ini belum akan berakhir. Pertumbuhan lapangan kerja semakin kuat dan kenaikan upah juga akan mempercepat pemulihan ekonomi," kata Scott Hoyt dari Moody's Analytics. Hasil terakhir ini menunjukkan pola umum selama beberapa tahun terakhir. Pada kwartal pertama kinerja ekonomi tidak memuaskan di paruh pertama dan kemudian membaik pada kwartal kedua dan ketiga. Momentum tidak merata ini berkontribusi terhadap pertumbuhan yang lambat secara keseluruhan sejak Resesi Besar berakhir pada Juni 2009. Perbaikan ini yang paling lambat sejak Perang Dunia II. Laporan pada hari Kamis sesuai dengan perkiraan yang dirilis sehari sebelumnya oleh Bank Sentral AS yang menunjukkan kenaikan ekonomi dan meningkatkan spekulasi tentang rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Pada hari Rabu, Bank Sentral mencatat lapangan pekerjaan, daya beli konsumen meningkat, tapi terus menetapkan suku bunga mendekati nol, sejak 2008. Bank Sentral AS masih harus menyaksikan peningkatan pada ketersediaan lapangan pekerjaan dan cukup yakin inflasi rendah akan kembali ke target 2 persen. "Data kwartal kedua PDB AS mendukung optimisme Bank Sentral dan menunjukkan ekonomi bisa menerima tingkat suku bunga yang lebih tinggi," kata Steve Murphy, ahli ekonomi AS dari Capital Economics. Beberapa pengamat mengatakan ekonomi AS tampaknya memiliki cukup momentum yang memungkinkan Bank Sentral menaikkan tingkat suku bunga untuk pertama kalinya selama lebih dari sembilan tahun. "Angka PDB terbaru menggambarkan ekonomi AS yang sehat sepanjang tahun ini dan menambah kemungkinan Bank Sentral menaikkan tingkat suku bunga pada bulan September," kata Chris Williamson, kepala ahli ekonomi di Markit. Beberapa pengamat mengatakan kenaikan suku bunga mungkin terjadi pada bulan September, namun ada juga yang mengatakan Bank Sentral mungkin menunggu hingga akhir tahun ini. Pemulihan ekonomi AS stabil, tapi tidak kuat, sejak resesi berakhir pada tahun 2009. Pemerintah mengatakan ekonomi tumbuh hanya 2 persen per tahun dari 2011 sampai 2014, turun dari perkiraan semula yaitu 2,3 persen.(voa/A-147)***
Ekonomi AS Tumbuh 2,3 Persen dari April Hingga Juni
![PETI kemas kargo menimbun di Pelabuhan Los Angeles akibat 30 kapal peti kemas terlantar di luar Pelabuhan di Los Angeles, California, 19 Februari 2015.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2015/07/PETIKEMAS.jpg)
PETI kemas kargo menimbun di Pelabuhan Los Angeles akibat 30 kapal peti kemas terlantar di luar Pelabuhan di Los Angeles, California, 19 Februari 2015.*
Terkini Lainnya
Tags
peti kemas
ekspor
bank
inflasi
resesi
suka bunga
Konsumen
Artikel Pilihan
Terkini
Suami Sacha Stevenson Merasa Norak Lihat Kecanggihan Sistem Perbankan Indonesia, Beda dengan Kanada
Penjualan Rumah Tetap Diminati Milenial meski Hunian Vertikal Makin Dikenal
Data Pelamar Kerja Diduga Dipakai HRD Buka Rekening BNI untuk Pinjol, Begini Respons Pihak Bank
Cara Bayar Netflix secara Online, Lengkap dengan Biaya Langganan per Bulan
KUR Sebagai Alternatif Pinjaman, Lebih Baik dan Terpercaya dari Pinjol
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini
Doa Akhir Tahun 1445 Hijriah, Dibaca Tiga Kali Menjelang Maghrib
Apakah Wajib Bawa Ijazah Asli Saat Daftar Ulang PPDB Jabar Tahap 2?
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Prediksi Skor Inggris vs Swiss di Euro 6 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Uruguay vs Brasil di Copa America 7 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
11 Weton Tulang Wangi Apa Saja? Simak Mitos yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro
Prediksi Skor Belanda vs Turki Euro 7 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Mayat Pria di Sungai Cibareno Gegerkan Warga Sukabumi, Kondisi Membusuk Terselip di Bebatuan
Prediksi Skor Kolombia vs Panama di Copa America 7 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Kabar Daerah
Satpol PP Surabaya Melakukan Pengawasan 24 jam di Kota Lama Untuk Mencegah Pencurian Sarana dan Prasarana
Deretan Hotel Termahal di Kota Denpasar Bali: Menginap di Sini Terasa Sultan Sehari
Hasil Putusan Pengadilan Pegi Setiawan Dibebaskan, Begini Respon Polda Jabar
5 Hotel Termahal dan Termegah di Bali, Nginap di Sini Terasa Sultan Andara
Seluruh ASN Kota Tangerang Bakal Dijadikan Orang Tua Asuh untuk Menghapus Stunting
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022