kievskiy.org

Peternak Keluhkan Mahalnya Harga Pakan Sapi

SAPI sedang diberi makan jerami kering dan pakan konsentrat di Kampung Pojok Girang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (2/9/2015). Pakan jadi penentu utama produksi susu yang dihasilkan.*
SAPI sedang diberi makan jerami kering dan pakan konsentrat di Kampung Pojok Girang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (2/9/2015). Pakan jadi penentu utama produksi susu yang dihasilkan.*

NGAMPRAH, (PRLM).- Pakan ternak masih jadi masalah utama yang sering dikeluhkan oleh peternak sapi di Kampung Pojok Girang, RT 06 RW 04, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Salah satu peternak, Nandang Epong (52) mengatakan, pakan ternak yang mahal malah jenis Polar yang disubsidi langsung dari dinas terkait. Pakan tersebut diperjualbelikan di Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang. "Subsidi Polar memang ada tiap bulan, tapi masuknya ke KPSBU Lembang. Namun, harganya mahal, jadi jarang peternak yang mampu membelinya," ujar Nandang saat ditemui Rabu (2/9/2015). Menurut dia, pakan konsentrat jadi masalah dari tahun ke tahun. Pakan yang digunakan peternak jadi penentu utama produksi susu. Jika pakan yang digunakan bagus, maka produksi susu pun akan naik. "Seringnya peternak pakai pakan konsentrat yang campurannya jelek, karena faktor harga tadi. Otomatis produksi susu turun, akibatnya jelas saja peternak selalu mengeluh," tuturnya. Ia menuturkan, konsentrat berbahan jelek terdiri dari berbagai campuran. Misalnya campuran ampas kacang hijau, kopi, dan ampas jagung. Sementara untuk pakan konsentrat yang paling bagus adalah jenis Polar yang disubsidi dinas terkait. Polar adalah limbah tepung terigu yang berasal dari PT. Indofood Sukses Makmur yang limbahnya dikelola oleh pemerintah dan dinas terkait. Kendati demikian, peternak adakalanya mendapatkan subsidi langsung jika ada acara dinas. Menurut dia, tiap peternak mendapatkan jatah 2 karung Polar (100 kilogram). Namun, Polar tidak datang tiap bulan dengan gratis. Peternak harus berinisiatif dan membuat alternatif sendiri dengan mencampurkan pakan konsentrat yang dicampur dengan ampas tahu. Hal ini dilakukan untuk menjaga produksi susu agar tidak menurun walaupun menggunakan pakan biasa. "Stok Polar di KPSBU memang banyak, tapi daya beli peternak yang rendah karena harganya mahal. Untuk Polar harganya Rp135.000 per karung dan harus kontan, tidak bisa dicicil. Menjadi masalah kalau harus beli kontan, sedangkan peternakhanya mengandalkan dari hasil produksi," katanya. Berdasarkan penuturannya, saat ini di Kampung Pojok Girang RW04 terdapat 5 kelompok yang bergabung jadi anggota KPSBU Lembang. Sedangkan total keseluruhan kelompok KPSBU Lembang terdiri dari 105 kelompok yang digilir menerima subsidi pakan Polar. Nandang mengatakan, untuk satu ekor sapi dibutuhkan pakan rumput hijau sebanyak 30 kilogram dan pakan konsentrat 10 kilogram perharinya. Namun, terjadinya musim kemarau membuat rumput hijau sulit didapatkan dan saat ini digantikan dengan jerami kering. (Ira Vera Tika/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat