kievskiy.org

Pasokan Pakan Susah, Harga Daging Ayam Naik tak Wajar

PEDAGANG ayam potong di Pasar Bantul melayani konsumennya, Selasa (12/1/2016). Kenaikan harga daging ayam di Bantul melonjak drastis. Dalam dua hari harga ayam naik Rp 6.000. Kenaikan harga dipicu pasokan ayam dari pengelola Rumah Pemotongan Ayam yang tersendat karena pasokan pakan ayam yang susah.*
PEDAGANG ayam potong di Pasar Bantul melayani konsumennya, Selasa (12/1/2016). Kenaikan harga daging ayam di Bantul melonjak drastis. Dalam dua hari harga ayam naik Rp 6.000. Kenaikan harga dipicu pasokan ayam dari pengelola Rumah Pemotongan Ayam yang tersendat karena pasokan pakan ayam yang susah.*

YOGYAKARTA, (PRLM).- Kenaikan harga daging ayam di Bantul melonjak drastis. Dalam dua hari harga ayam naik Rp6.000. “Baru dua hari lalu harganya Rp34.000 satu kilo sekarang sudah Rp 40.000,” tutur Ramdan (43), salah satu penjual di Pasar Bantul, Selasa (12/1/2016). Krisis daging ayam, kata dia, diduga pemicu melonjaknya permintaan daging ayam sata musim libur beberapa waktu lalu, melainkan karena pasokan di peternak ayam berkurang. “Harga pakan itu naik dari Rp 7.000 jadi Rp 8.500 per kilogram,” ujarnya. Selain disebabkan kenaikan harga pakan, perubahan iklim saat ini diduga menjadi pemicu munculnya wabah penyakit unggas dan mengakibatkan produksi ayam terganggu. “Kami kan punya relasi, saya cek untuk luar daerah masih normal, ini hanya terjadi di DIY,” tuturnya. Meskipun demikian, Ramdan mengaku masih beruntung. Pasalnya, perusahaan pemotongan ayam masih memberinya setoran daging sampai sekarang meski jumlahnya berkurang drastis. Bila biasanya sehari ia mendapat pasokan hingga 200 kilogram kini hanya 100 kilogram. Ramdan berharap pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga pakan agar usaha peternakan ayam tidak terpuruk. Kondisi ini menurut dia tidak hanya merugikan peternak dan pedagang ayam, melainkan juga konsumen yang harus membeli daging dengan harga tinggi. Sementara itu, pengelola Rumah Pemotongan Ayam di wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, kesulitan mendapatkan pasokan hewan unggas tersebut sejak beberapa pekan terakhir. "Sudah beberapa pekan ini sulit, saya cari ke mana-mana sampai saya bela-belain (paksakan) tidur di kandang untuk cari ayam," kata Pengelola Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Dusun Keongan, Desa Sabdodadi, Bantul, Sukiswanto (48). Menurut dia, sulitnya mencari pasokan ayam dari peternak sejak akhir 2015 tersebut mengakibatkan jumlah ayam yang mereka potong berkurang dibanding sebelumnya atau pada saat kondisi normal. Jika pada hari biasa bisa memotong sekitar satu ton daging ayam, namun saat ini pemotongan ayam sangat tidak menentu dan bisa berkurang hingga separuhnya atau rata-rata lima kuintal daging. "Namun itu masih mending, karena kami (RPA) masih bisa beroperasi meskipun stok ayam sedikit, saya dengar ada beberapa rumah potong ayam yang tutup sementara karena kesulitan mendapat ayam," katanya. (Wilujeng Kharisma/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat