kievskiy.org

Harga Ikan Layur Tembus Rp 55.000/Ekor

PEDAGANG mengambil ikan layur dari kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/2/2016). Harga ikan layur terus naik dari Rp 40.000 jadi Rp 55.000 per ekor.*
PEDAGANG mengambil ikan layur dari kapal nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/2/2016). Harga ikan layur terus naik dari Rp 40.000 jadi Rp 55.000 per ekor.*

PALABUHANRATU, (PRLM).- Harga ikan layur terus naik dalam sepekan terakhir. Di Pusat Pelelangan Ikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, harganya mencapai Rp 55.000 per ekor atau naik dari harga pekan lalu yang berada di kisaran Rp 40.000 per ekor. Kenaikan harga diperkirakan akan terus terjadi hingga sebulan ke depan. Seorang pedagang Agay (45) mengatakan, kendati mahal, tingkat penjualan ikan komoditas ekspor itu tetap tinggi. Para pedagang mampu memeroleh pendapatan Rp 1 juta hingga Rp 1.5 juta per hari. Menurut dia, harga layur terus naik karena para nelayan belum bisa melaut lebih dari 10 mil akibat cuaca buruk angin barat. “Stok layur sekarang banyak, tapi harganya juga mahal,” ujar Agay, saat dihubungi “PRLM”, Minggu (28/2/2016). Ia menyatakan, jika pasokan ikan jenis lain seperti kakap dan tuna normal, harga ikan layur hanya dibanderol Rp 20.000 per ekor. Namun, sejak dua bulan terakhir, nelayan tak ada yang menangkap ikan kakap dan tuna. Pasalnya, ikan jenis tersebut berada sekitar 40 mil dari bibir pantai. “Kalau jenis ikan lain nanti pasokannya ada lagi, harga layur juga akan turun,” ujarnya. Seorang nelayan Asep (40) mengaku, sekali melaut mampu mampu menangkap 800 kilogram layur. Dari jumlah tersebut, Asep mendapat penghasilan Rp 3 juta hingga Rp 3.5 juta. “Kalau pergi dari subuh dan pulang sore, saya bisa menangkap sampai 1 kuintal,” katanya. Asep bersyukur harga layur terus naik. Pasalnya, selama teluk Palabuhanratu diterjang cuaca buruk, nelayan hanya mengandalkan ikan tersebut. “Pas Januari, nelayan tidak ada yang melaut karena ikan harga layur lagi jelek. Sekarang alhamdulillah, bagus lagi. Kalau cuaca lagi normal, saya sebetulnya lebih suka nangkap ikan tuna,” ujarnya. (Dhita Seftiawan/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat