kievskiy.org

Kuota Rastra Belum Ditetapkan

BANDUNG, (PR).- Bulog Divre Jabar mengkhawatirkan kelambanan pemerintah pusat dalam menentukan pagu anggaran dan kuota beras keluarga sejahtera (rastra) untuk Tahun 2017. Sebabnya, hingga pekan kedua Februari, pagu anggaran dan kuota rastra untuk tahun ini belum juga ditetapkan, bukan hanya Jabar, tapi seluruh Indonesia. Padahal, biasanya pagu anggaran dan kuota rastra sudah ditetapkan sejak awal Januari.

Hal itu disampaikan Kadivre Bulog Jabar, Abdul Muis didampingi Kepala Humas Bulog Divre Jabar, Abdul Hadi  kepada "PR" di Bandung, Kamis, 9 Februari 2017.

"Hal itu kami nilai mengkhawatirkan dan justru akan kontraproduktif terhadap upaya pemerintah untuk menekan inflasi. Tersebarnya rastra akan menjaga keseimbangan harga beras. Bila hingga saat ini pagunya saja belum ada, penyebaran akan terhambat, harga naik, dan akan memicu inflasi. Hal itu tentu bukan sesuatu yang baik, mengingat persediaan rastra di Bulog Divre Jabar melimpah," kata Muis.

Ia sangat berharap pemerintah pusat bisa kembali fokus untuk menangani permasalahan pangan, terutama yang berkaitan dengan makanan pokok.

"Hampir seluruh desa di Jabar sudah menanyakan perihal penyaluran rastra, kami harap ini menjadi perhatian pemerintah pusat. Pemerintah pusat menentukan pagu, diinformasikan ke gubernur, diteruskan ke bupati dan walikota, lalu baru dari bupati dan walikota ada jumlah permintaan beras ke Bulog Subdivre. Ketika angkanya jelas, baru Bulog Divre Jabar bisa mulai menyalurkan rastra," ujarnya.

Harga cabai rawit merah yang saat ini membebani masyarakat juga menjadi salah satu perhatian Bulog Divre Jabar.

"Saat ini, kami sudah melakukan operasi pasar di setiap kantor subdivre untuk menekan harga komoditas cabai rawit merah. Sebab, harganya di pasaran saat ini sudah lebih mahal dari harga daging sapi. Kami membantu menekan harga dengan menjual cabai rawit merah di kisaran Rp 80.000 per kg," katanya.

Namun demikian, Bulog tidak dapat menjamin pasokan cabai rawit merah akan terus menerus aman. Sebab, semua pasokan cabai rawit merah sangat bergantung pada ketersediaan cabai rawit di para petani.

Para pedagang dan pelaku usaha kuliner mengeluhkan harga cabai. Sebabnya, hingga saat ini harganya masih relatif tinggi. Di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung, harga untuk komoditas cabai rawit merah masih di harga Rp 150.000 per kg. Harga tersebut merugikan pedagang cabai karena minimnya margin keuntungan dan menurunnya jumlah pembeli. Sementara bagi pengusaha kuliner memaksa pihaknya menurunkan kualitas dagangan atau mengurangi keuntungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat