kievskiy.org

Maryono Kembali Ditetapkan Sebagai Pimpin Bank BTN

JAKARTA, (PR).- Pemerintah menunjuk kembali Maryono sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat 17 Maret 2017. Maryono telah mempimpin bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut sejak 2012. Pengamat Perbankan Deni Daruri mengomentari pengangkatan kembali Maryono sebagai Dirut BTN, sebagai apresiasi pemerintah. Maryono dinilai berhasil menurunkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) menjadi sekitar 2,8% di 2016. “Perlu etos kerja yang sangat tinggi terutama dalam menekan NPL. Sementara banyak bank NPL-nya naik, BTN malah turun. Ini patut diapresiasi, sebab penurunan NPL tersebut akan menjadikan bank semakin efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perseroan," ujarnya di Jakarta, Minggu 19 Maret 2017. Daruri menilai, sangat sulit dalam mengelola NPL bank yang fokus di perumahan, apalagi perumahan rakyat. Maka dari itu, kata dia, perlu orang-orang yang tepat dalam mengelola NPL agar dapat berada di level yang rendah. Seperti diketahui NPL BTN pada akhir 2016 sekitar 2,84%. Angka tersebut turun drastis dibandingkan posisi pada 2012 yang 4,09%, 2013 sebesar 4,05%, 2014 sebesar 4,01% dan 2015 sebesar 3,42%. Berdasarkan keputusan RUPS, jajaran direksi BTN terjadi perubahan pergantian, Mansyur S. Nasution, Sulis Usdoko, dan Catur Budi Harto yang diangkat sebagai Direktur di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sebagai gantinya menunjuk Nixon L. Napitupulu, Budi Satria, serta R. Mahelan Prabantarikso. Susunan direksi BTN setelah RUPs adalah Direktur Utama dipegang oleh Maryono. Posisi direksi lainnya diisi oleh Iman Nugroho Soeko, Adi Setianto, Handayani, R. Mahelan Prabantarikso, Budi Satria, serta Oni Febriarto Raharjo. Sebelumnya, Nixon tercatat sebagai Direktur Utama PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap), sedangkan Budi Satria merupakan bankir di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, R. Mahelan merupakan bankir internal BTN. Sementara itu, Garuda Wiko ditetapkan sebagai Komisaris Independen bersama Lucky Fathul Aziz dan Kamaruddin Sjam yang juga menjabat posisi yang sama. Komisaris Utama masih dijabat I Wayan Agus Mertayasa dengan anggota komisaris yang Arie Coerniadi, Sumiyati, Maurin Sitorus, dan Iman Sugema. Sementara itu, pos Direktur Utama dipegang oleh Maryono. Posisi direksi lainnya diisi oleh Iman Nugroho Soeko, Adi Setianto, Handayani, R. Mahelan Prabantarikso, Budi Satria, serta Oni Febriarto Raharjo.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat