kievskiy.org

Bandara Husein Sastranegara Terapkan Smart Airport

PESAWAT siap lepas landas, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Selasa, 5 September 2017. Makin tingginya permintaan penerbangan, baik domestik maupun internasional menuju Kota Bandung, PT Angkasa Pura II berharap jam operasi Bandara Husein Sastranegara diperpanjang hingga pukul 24.00 dimana sekarang hingga pukul 21.00 WIB.*
PESAWAT siap lepas landas, di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Selasa, 5 September 2017. Makin tingginya permintaan penerbangan, baik domestik maupun internasional menuju Kota Bandung, PT Angkasa Pura II berharap jam operasi Bandara Husein Sastranegara diperpanjang hingga pukul 24.00 dimana sekarang hingga pukul 21.00 WIB.*

BANDUNG, (PR).- Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung mulai menerapkan konsep smart airport yang berbasiskan teknologi digital. Sejumlah maskapai pun tengah mengajukan rute penerbangan baru, baik penerbangan luar negeri maupun domestik.

Demikian dikemukakan Manajer Operasi Bandara Husein Sastranegara Zainun Mansyur dalam menyambut Hari Pelanggan Nasional dengan membagikan suvenir kepada pelanggan dan menghadirkan live music dari Saung Angklung Udjo, Selasa, 4 September 2017.

Zainun mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas. Dalam upaya mewujudkan smart airport, banner-banner sudah mulai dihilangkan. Penerapan konsep smart airport adalah dengan melakukan digitalisasi sistem dan fasilitas.

"Tadinya dari maskapai, imigrasi, karantina, kantor kesehatan pelabuhan memakai banner untuk memberikan pembelajaran atau pengumuman, edaran, instruksi, atau aturan. Rencananya, seluruhnya akan diganti dengan TV-TV besar atau videotron," ujar Zainun.

Dengan sistem videotron tersebut, kata Zainun, mereka tetap yang mengisi kontennya. Diproyeksikan puluhan videotron akan diganti secara bertahap yang mewakili setiap instansi terkait.

"Cukup banyak. Beberapa sudah. Lagi proses, targetnya mereka masing-masing satu. Nanti sekitar puluhan videotron. Seperti tanda larangan merokok, nanti digitalisasi semua.

Digitalisasi tanda

Begitu pula dengan tanda-tanda, ungkap Zainun, juga akan didigitalisasi. Beberapa sudah terpasang, di antaranya paling banyak di area keberangkatan internasional paling banyak, imigrasi, dan proses domestik. 

"Sudah masanya bandara ini digongkan menjadi smart airport, ke depan tidak memakai banner lagi, tetapi dengan videotron," tutur Zainun.

Selain itu, kata Zainun, Bandara Husein Sastranegara akan memiliki ruang Operate Coordination Center (OCC). Ruangan yang didesain ini untuk memonitor semua fasilitas dan sistem apakah bekerja atau tidak, termasuk data penerbangan dan kamera pengintai (CCTV).

Sementara itu, sejumlah rute baru akan masuk slot penerbangan di Bandara Husein Sastranegara. Zainun menyebutkan, Garuda tengah mengajukan rute baru ke Singapura yang direncanakan mulai Oktober 2017.

"GM-nya sudah ngobrol dengan kita. Lagi dikoordinasi dengan kantor pusat supaya bisa masuk slotnya. Kami juga koordinasi dengan imigrasi dan bea cukai supaya urusannya lancar. Jetsar juga ke Singapura," ujarnya.

Adanya pengajuan rute baru itu menunjukkan minat penerbangan ke Singapura cukup tinggi. Zainun menyatakan, slot penerbangan masih tersedia untuk beberapa waktu, tetapi itu tergantung dengan slot di Singapura. 

Begitu pula di dalam negeri, ungkap Zainun, ada pengajuan dari maskapai Lion tujuan Bandung-Pangkalpinang. Dia mengakui, rute tersebut belum ada sehingga dimungkinkan untuk jam tertentu, tetapi perlu koordinasi dengan daerah tujuan.

Tambah jam operasional

Lebih lanjut, dia menjelaskan, penumpang rata-rata 10.000 orang datang berangkat yang masuk bandara internasional. Untuk itu, wacana penambahan jam operasional hingga pukul 24.00 tengah diupayakan.

"Kita sudah rapat, tapi sampai sekarang belum ada informasi. Kita berharap jam operasional bisa ditambah hingga jam 12 malam," ujarnya.

Menurut Zainun, pihaknya sudah sangat siap, di antaranya dengan melakukan pemetaan orang dan penyiapan fasilitas. Namun, keputusan menunggu dari pihak TNI Angkatan Udara yang harus berkoordinasi dengan markas besarnya.

"Harusnya sudah running. Kita sudah padat. Kita berharap sudah sampai jam 24.00 yang kini masih sampai jam 21.00. Extend sampai pukul 22.00 jika ada delay atau cuaca. Banyak maskapai yang juga menunggu karena bisa merotasi pesawatnya ketimbang diinapkan. Bandung ini dilirik banyak maskapai karena minat pelanggan tinggi," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat