kievskiy.org

Harga Cabai di Pasar Kosambi Bandung Masih Tinggi, Omzet Penjualan Menurun

Suasana Pasar Kosambi di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung pada Rabu 3 Juli 2024.
Suasana Pasar Kosambi di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung pada Rabu 3 Juli 2024. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Meski harga komoditas sayuran alami penurunan di pasar tradisional yang ada di Kota Bandung, namun harganya tetap tinggi. Semisal cabai rawit dan cabai merah kriting.

"Ketika Idul Adha harga cabai rawit, cabai merah kriting sempat tinggi. Bahkan, sempat menginjak harga Rp80.000. Namun sekarang sudah turun namun harganya masih juga tinggi yaitu di angka Rp40.000 per kilogramnya," kata Nita salah satu pedagang di Pasar Kosambi, di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung pada Rabu 3 Juli 2024.

Menurut Nita harga yang masih tinggi pun terjadi pada harga bawang merah. Meski sempat menginjak angka Rp48.000 per kilogramnya namun kini sudah alami penurunan. Hanya saja penurunannya tidak terlalu signifikan.

"Harga bawang sekarang Rp38.000 per kilogram. Sedangkan yang turunnya banyak adalah tomat, sebelumnya harganya sempat mencapai Rp30.000 per kilogram saat Idul Adha. Sekarang hanya Rp14.000," katanya.

Harga sayuran pun meski sebagian turun namun ada juga yang mengalami kenaikan. Salah satunya adalah kentang kata Nita. "Kentang alami kenaikan tetapi tidak besar. Sebelumnya harganya Rp25.000 per kilogram. Sekarang sudah Rp26.000 per kilogram," katanya.

Omzet penjualan menurun

Mahalnya harga-harga sayuran ini juga dikeluhkan oleh Nita. Ini karena kata Nita menjadikan omzet penjualan menurun. Terlebih kini banyak pembelian sayur-sayuran secara daring.

Sementara itu pedagang sayuran lainnya Asep yang berjualan berkeliling di wilayah Pasirkoja menyampaikan hal senada. Kenaikan memang terjadi pada Idul Adha bahkan sempat tidak turun selama dua minggu setelahnya.

"Cabai pun sempat masih tinggi di angka Rp65.000 pada dua minggu lalu. Sekarang sudah sedikit murah, kebetulan harganya kini sudah di angka Rp40.000, namun saya kan jual keliling jadi jualannya dilebihin sedikit harganya," katanya.

Asep pun mengaku karena harga sempat tinggi maka penjualannya pun menurun saat itu. Namun kini karena sudah hampir stabil maka omzet jualan hariannya semakin membaik beberapa hari terakhir.

"Inginnya sih harganya normal lah tidak terlalu mahal, kalau mahal kadang yang beli ibu-ibu sedikit. Bahkan kalau membeli kadang nawarnya suka tidak masuk akal," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat