kievskiy.org

Tuan Rumah IMF-World Bank Annual Meeting, Indonesia Diprediksi Raup Untung 100 Juta Dolar

KEPALA Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 Peter Jacobs (kiri) menerima plakat dari panitia Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 21 November 2017.*
KEPALA Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 Peter Jacobs (kiri) menerima plakat dari panitia Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 21 November 2017.*

JAKARTA, (PR).- Indonesia akan menjadi tuan rumah IMF & World Bank Annual Meeting di Bali, 2018. Kepala Satuan Tugas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Peter Jacobs memprediksi, dari konferensi internasional tersebut, Indonesia akan mendapat potensi keuntungan kurang lebih 100 juta dolar.

"Itu baru manfaat jangka pendek saja selama 1 minggu pelaksanaan IMF. Kalau jangka panjangnya, mereka (para delegasi) akan datang kembali ke Indonesia. Ini manfaatnya luar biasa," ucap Peter Jacobs, pada hari kedua pelaksanaan Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017 di Jakarta, Selasa, 21 November 2017. 

Peter mengatakan, dari hasil analisis pelaksanaan IMF & World Bank di Peru 2014, pertumbuhan iklim pariwisata dan tenaga kerja mengalami menunjukkan tren positif. Peningkatan lapangan kerja di Peru sebanyak 6,82 persen pada periode 2014-2016. Sementara tingkat kunjungan turis ke Peru meningkat 16,3 persen.

"Potensi itu  kami harapkan bisa juga diterima di Indonesia. Jadi dengan mengundang para leader dari 189 negara, nanti mereka diharapkan bisa kembali ke Indonesia. Tidak hanya untuk berwisata, tetapi mereka juga bisa berinvestasi di Indonesia," kata Jacobs. 

Pada pelaksanaan IMF & World Bank Annual Meeting nanti, Bali akan kedatangan kurang lebih 15.000 hingga 18.000 delegasi dari 189 negara. Persiapan tuan rumah juga sudah dilakukan secara matang. Selama persiapan IMF & World Bank Annual Meeting pun, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tumbuh secara eklusif. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan okupansi hotel di Bali. 

"Kita akan tunjukkan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik. Kita akan mempromosikan investasi, perdagangan, serta pariwisata di Indonesia. Jika even ini sukses, maka Indonesia bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menyelenggarakan even internasional. Indonesia pun lebih terkenal di mata dunia," kata Jacobs.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat