kievskiy.org

Lazada dan Shopee Semakin Agresif, Tantangan untuk Pemain Lokal

PERSAINGAN e-commerce di Indonesia kian hari kian menarik. Pertengahan Maret lalu Lazada mendapat guyuran dana sebesar Rp 27 triliun dari Alibaba. Ditambah kehadiran Lucy Peng yang merupakan salah satu dari 18 pendiri Alibaba kini menjabat sebagai CEO-nya. Bukan tidak mungkin, Lazada akan menjelma menjadi Alibaba-nya Indonesia dalam waktu dekat.

Indonesia memang selalu menjadi pasar yang menggiurkan karena populasi generasi muda yang besar, penetrasi mobile yang terus meningkat, dan juga pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat.

Tidak hanya Lazada, gempuran pemain e-commerce asing lainnya juga datang dari Singapura, Shopee, tidak kalah gesit dalam meraih kue pasar.

Impitan Lazada dan Shopee ditandai dengan genjotan performa mereka untuk menyaingi pesaing lokal, mulai dari segi jumlah pengunjung situs, pengikut di media sosial, hingga ranking aplikasi mobile

Dalam studi terbaru Peta E-commerce iPrice di kuartal I 2018, Lazada hingga kini masih mampu bertahan di posisi puncak sebagai marketplace yang memiliki jumlah pengunjung tertinggi, diikuti oleh e-commerce lokal Tokopedia dan Bukalapak.

Meski dari segi trafik Shopee masih harus puas berada di posisi kelima, namun e-commerce besutan Chris Feng ini sanggup mendominasi aplikasi mobile dengan mempertahankan posisinya di ranking pertama sebagai aplikasi belanja terpopuler di platform Android dan iOS.

Bagaimana dengan performa pemain lokal di kuartal I 2018? Meski tidak berada di peringkat pertama, namun Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.com sanggup bertahan di lima besar e-commerce dengan jumlah trafik tertinggi, mendahului Shopee.

Selain itu, Bhinneka yang merupakan e-commerce yang khusus menjual barang elektronik juga mengalami pertumbuhan trafik yang positif di kuartal I. Dapat dilihat Bhinneka naik ke posisi ketujuh setelah selama dua kuartal berturut-turut berada di posisi sepuluh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat