kievskiy.org

Insentif Biodiesel Januari-April 2018 Capai Rp 3,24 Triliun

KASUBDIT Pelayanan dan Pengawasan Usaha Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Edi Wibowo (kiri), memperlihatkan bahan bakar Biodiesel yang digunakan di salah satu kendaraan bermesin diesel, pada acara Sosialisasi Pemanfaatan Bahan Bakar Biodiesel 20 persen (B20), di PT Pertamina Cabang Bandung, Jalan Wirayudha, Kota Bandung, Kamis (4/2/2016). Bahan bakar tersebut diklaim ramah lingkungan dan tahan di udara dingin.*
KASUBDIT Pelayanan dan Pengawasan Usaha Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Edi Wibowo (kiri), memperlihatkan bahan bakar Biodiesel yang digunakan di salah satu kendaraan bermesin diesel, pada acara Sosialisasi Pemanfaatan Bahan Bakar Biodiesel 20 persen (B20), di PT Pertamina Cabang Bandung, Jalan Wirayudha, Kota Bandung, Kamis (4/2/2016). Bahan bakar tersebut diklaim ramah lingkungan dan tahan di udara dingin.*

JAKARTA, (PR).- Realisasi pembayaran insentif biodiesel periode Januari hingga April 2018 sudah mencapai Rp 3,24 triliun dengan volume 0,97 juta kiloliter. Jumlah itu sudah sepertiga dari dana yang dianggarkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) ‎sebesar Rp 9,8 triliun dengan target volume biodiesel yang dibayar sebesar 3,22 juta kiloliter pada tahun 2018.

Direktur Penyaluran Dana BPDP KS, Edi Wibowo mengatakan, terdapat 19 dari 26 perusahaan biodiesel aktif yang akan menyalurkan biodiesel periode Mei sampai Oktober 2018. Total volume biodiesel yang akan mereka salurkan mencapai 1,46 juta kiloliter.

"Besarnya volume tersebut ditetapkan berdasarkan kebutuhan solar nasional. Sektor yang mendapatkan pendanaan mencakup sektor jenis BBM tertentu (PSO) dan pembangkit listrik PLN," ujar Edi.

Sementara total kapasitas terpasang BBN jenis biodiesel yang akan disalurkan periode Mei sampai Oktober 2018 ini mencapai 11,62 juta kiloliter. Angka ini cukup untuk mendukung pelaksanaan peningkatan mandatori Biodiesel menjadi 30 persen yang ditargetkan tahun 2020.

"Pemerintah bersama pihak terkait juga terus merancang upaya-upaya strategis agar program mandatori Biodiesel dapat terlaksana berkelanjutan. Program insentif biodiesel‎ melalui dukungan Dana Sawit terbukti dapat menstabilkan harga. Data saat ini menunjukkan CPO di angka 655 Dolar AS/MT," ujar Edi.

Total 5,88 juta kiloliter

Edi mengatakan, realisasi penyaluran Biodiesel yang didukung oleh dana sawit secara keseluruhan sejak implementasi program pada Agustus 2015 hingga April 2018 mencapai 5,88 juta kiloliter. Sementara dana yang disalurkan untuk total volume penyaluran tersebut adalah sebesar Rp 24,71 T.

"Program ini dapat menghemat devisa negara dari pengurangan impor minyak solar sebesar Rp 30 triliun. Selain itu dampaknya terhadap penurunan emisi Efek Rumah Kaca sebesar 8,79 juta ton CO2e," ujar Edi.

Edi menambahkan, pemberian insentif biodiesel akan diperluas untuk sektor non PSO, mulai dari sektor industri tambang pada tahap awal. Dana sawit dipastikan masih dapat memenuhi kebutuhan insentif biodiesel sesuai target nasional sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Komite Pengarah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat