kievskiy.org

Tahun 2019, Sekira 164.000 Rumah Kesulitan Bayar Listrik

Listrik.*/DOK. PR
Listrik.*/DOK. PR

JAKARTA, (PR).- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menyebut, 164.000 rumah diprediksi kesulitan membayar biaya sambungan listrik pada 2019.

Data dari Kementerian ESDM menunjukkan, kesulitan pembayaran tersebut didapat dari laporan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait sambungan listrik.

Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat memberikan solusi yaitu berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dalam memberikan bantuan kemudahan bagi masyarakat yang kesulitan membayar biaya sambungan listrik.

"PLN lapor ke saya, tahun depan kurang 164.000 rumah yang mungkin berat untuk membayar sambungan listrik. Nanti kami cari cara, Bu Rini Soemarno (Menteri BUMN) misalnya, menggerakkan BUMN-BUMN, apakah CSR atau promosi atau apa namanya yang diizinkan, kita sama-sama. Kami (ESDM) pasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi," kata Ignasius Jonan.

Selain itu, Kementerian ESDM juga tetap membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebagai program praelektrifikasi sebelum jaringan listrik PLN masuk ke rumah-rumah tak berlistrik. Demikian dilaporkan Antara.

Setelah wilayah Indonesia teraliri listrik seluruhnya, Ignasius Jonan mengungkapkan, langkah Pemerintah selanjutnya adalah intensifikasi atau meningkatkan konsumsi listrik seiring tumbuhnya perekonomian nasional.

Tercatat, hingga kuartal III 2018, konsumsi listrik nasional sebesar 1.048 kilowatt hour (kWh) per kapita.

Sementara itu, untuk tarif tenaga listrik, pemerintah juga menetapkan tidak ada kenaikan tarif tenaga listrik hingga 2019 mendatang.

"Pertimbangannya karena menjaga daya beli. Presiden selalu mengatakan, coba lihat daya beli masyarakat. Itu saja," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat