kievskiy.org

BPS Waspadai Kenaikan Harga Bahan Makanan

ILUSTRASI harga bahan makanan.*/TATI PURNAWATI/ DOK. PIKIRAN RAKYAT
ILUSTRASI harga bahan makanan.*/TATI PURNAWATI/ DOK. PIKIRAN RAKYAT

BANDUNG, (PR).- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mewaspadai pergerakan harga bahan makanan di wilayah Jawa Barat. Alasannya, selain diperkirakan pengaruh musim hujan masih akan berlanjut, BPS Jabar juga mencatat selama Maret 2019 kenaikan harga bahan makanan menjadi pemicu inflasi di wilayah ini.

Kepala BPS Jabar, Dody Herlando mengatakan, sepanjang Maret 2019 Jabar mengalami inflasi 0,10%. Angka tersebut untuk pertama kalinya sejak beberapa waktu terakhir berada di bawah angka inflasi nasional yang berada di angka 0,11%. Catatan tersebut tentunya menunjukkan perkembangan positif.

“Namun harus diwaspadai meski di bawah angka nasional, kelompok bahan makanan di Jabar justru mengalami inflasi. Sedangkan di tingkat nasional, justru mencatatkan deflasi,” ujarnya saat Konferensi pers Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi, di Bandung, Senin 1 April 2019.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan mengalami inflasi 0,28%. Kemudian disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,18%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13%; kelompok sandang  0,06%; kelompok kesehatan 0,16%, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,02%. Sementara kelompok transpor, komunikasi, dan keuangan menjadi satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi 0,21%.

Sedangkan dari sisi komoditas, yang mengalami kenaikan harga tertinggi dan memberikan andil inflasi adalah bawang merah (0,115%),  disusul bawang putih (0,042%), pepaya, jeruk, dan biskuit dengan masing-masing 0,018%, 0,012%, dan 0,009%.

Berdasarkan perkembangan tersebut, Dody mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jabar untuk mengantisipasi pasokan dan permintaan dari sejumlah komoditas strategis lainnya, seperti cabai merah, telur ayam ras, dan beberapa komoditas khas Ramadan dan Idulfitri.

“Pergerakan harga bahan makanan selama Maret 2019 menjadi catatan, terutama di sub kelompok bumbu-bumbuan yang mengalami inflasi 7,35%,” ujarnya.

Lebih lanjut Dody memaparkan selama tiga bulan pertama 2019,inflasi di Jabar tercatat 0,39%. Adapun laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (Maret 2019 terhadap Maret 2018) tercatat 2,42%. Sedangkan dari tujuh kota pantauan IHK di Jabar pada Maret 2019 seluruhnya mengalami inflasi, yakni Kota Bogor (0,28%), Kota Sukabumi (0,04%), Kota Bandung (0,03%), Kota Cirebon (0,18%), Kota Bekasi (0,01%), Kota Depok (0,24%), dan Kota Tasikmalaya (0,03%).

“Inflasi tertinggi berada di daerah yang berada di sekitar ibukota, karena kota tersebut sangat dinamis dan banyak pengembangan yang dilakukan sehingga perlu untuk diantisipasi berbagai perkembangan yang ada,” ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat