kievskiy.org

BNI Asset Management Luncurkan Reksa Dana BNI 30G sebagai Alternatif Investasi Unggulan di Tahun 2022

Head of Investment & Research BNI Asset Management Yekti Dewanti berbincang bersama Business Strategic and Corporate Secretary BNI Asset Management Devandra Harahap dan disaksikan oleh Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan dan Head of Equity Investment BNI Asset Management Jefrix Kosiady dalam Virtual Launch BNI 30G, Jumat (3/11/2021).   Reksa dana BNI 30G yang ditawarkan untuk nasabah retail akan dipasarkan melalui 3 APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) yaitu BNI Sekuritas, Fundtastic dan Makmur, sedangkan untuk nasabah institusi akan ditawarkan terutama kepada korporat asuransi, dana pensiun dan juga ditawarkan kepada korporat BNI Group sebagai perwujudan sinergi bisnis holding.
Head of Investment & Research BNI Asset Management Yekti Dewanti berbincang bersama Business Strategic and Corporate Secretary BNI Asset Management Devandra Harahap dan disaksikan oleh Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan dan Head of Equity Investment BNI Asset Management Jefrix Kosiady dalam Virtual Launch BNI 30G, Jumat (3/11/2021). Reksa dana BNI 30G yang ditawarkan untuk nasabah retail akan dipasarkan melalui 3 APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) yaitu BNI Sekuritas, Fundtastic dan Makmur, sedangkan untuk nasabah institusi akan ditawarkan terutama kepada korporat asuransi, dana pensiun dan juga ditawarkan kepada korporat BNI Group sebagai perwujudan sinergi bisnis holding. /Dok. BNI


 
PIKIRAN RAKYAT -- Harapan pada recovery ekonomi Indonesia pasca pandemi memberi angin segar potensi pemulihan berbagai sektor dunia usaha sehingga memicu apresiasi IHSG di penghujung tahun 2021. 

Laju pertumbuhan ekonomi nasional di akhir tahun 2021 masih terhitung moderat, tetapi investor sudah melihat prospek recovery di tahun 2022 ke depan akan semakin cerah dan potensi mendorong pertumbuhan indeks saham IHSG yang lebih baik dibandingkan tahun ini.
 
Adapun, minat berinvestasi juga meningkat pesat di masa pandemi, tercermin dari data KSEI mengenai investor Reksa Dana yang tumbuh tajam dari 1,78 juta di akhir tahun 2019 menjadi 3,88 juta di akhir tahun 2020 dan naik terus mencapai 6,76 juta di akhir Oktober 2021 (tumbuh 74,15%). Bahkan, menariknya sekitar 50% dari investor baru tersebut berasal dari kalangan milenial.
 
Pertumbuhan investor kalangan milenial tersebut tak lepas dari pertumbuhan platform digital agen penjual Reksa Dana, maraknya edukasi investasi di sosial media serta semakin beragam kebutuhan investor millennial yang ingin memiliki produk investasi yang simple. 

Baca Juga: Hindari Pemborosan dan Hemat Uang, Berikut 6 Cara yang Tepat Menyimpan Bawang

Oleh karena itu, BNI Asset Management (BNI-AM) melihat peluang tersebut dan mencoba mengambil kesempatan untuk memenuhi kebutuhan investor akan instrumen investasi berbasis saham yang menantang namun tetap terukur risikonya. 

Dalam acara Virtual Launch & Talk Show BNI 30G, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini berpandangan bahwa meningkatnya minat investasi, baik dari investor retail maupun institusi merupakan peluang bagi BNI Group untuk mengembangkan produk baru yang sesuai dengan ekspektasi mereka, yaitu produk  baru yang menantang namun sesuai dengan risk appetite mereka. 

"Sebagaimana harapan investor, produk baru yang kami luncurkan ini sangat challenging namun tetap terukur risikonya sehingga sesuai untuk investor pemula maupun investor yang sudah pengalaman, bahkan cocok pula untuk investor Institusi seperti dana pensiun," sebut Novita, Jumat (3 Agustus 2021).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih menuturkann pemulihan ekonomi pasca krisis pandemi Covid-19 mendorong pertumbuhan indeks saham di penghujung tahun 2021 terutama untuk saham - saham indeks IDX Growth 30 yang diprediksi dapat membukukan pertumbuhan tertinggi dibandingkan saham - saham pada indeks lainnya. 

"Oleh karenanya hari ini kami menerbitkan Reksa Dana Indeks BNI-AM Indeks IDX Growth 30 dengan call name Reksa Dana BNI 30G. Reksa Dana BNI 30G adalah Reksa Dana dengan underlying saham yang termasuk dalam indeks IDX Growth 30 yang terdiri dari kumpulan saham - saham 30 emiten kapitalisasi besar dan medium yang mempunyai pertumbuhan tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Sebagai Reksa Dana indeks, BNI 30G mereplikasikan kinerja indeks IDX Growth 30," demikian paparan Putut.

Baca Juga: Andika Perkasa Tegur Kasrem yang Asyik Main Handphone: Kualitasnya Begitu
 
Putut menambahkan tujuan dibentuknya Reksa Dana BNI 30G adalah sebagai alternatif pilihan bagi investor yang menginginkan reksa dana saham dengan return yang menantang namun mempunyai risiko terukur. 

"Harapan kami Reksa Dana BNI 30G menjadi jawaban dari para Investor, yang diuntungkan karena dengan biaya pengelolaan yang terjangkau dapat memiliki 30 saham kapitalisasi besar dengan pertumbuhan tinggi, gampang di monitor, dan murah".
 
Tanggapan positif para investor terhadap Reksa Dana BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30), dan produk reksadana lainnya di BNI Asset Management seperti BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia (XBNI) dan BNI-AM ETF MSCI ESG Leader Indonesia (XBES) menyebutkan bahwa jenis reksadana tersebut mudah di monitor, dan lebih transparan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat