kievskiy.org

Pengembangan Fintech untuk Koperasi di Purwakarta Terkendala Jaringan Internet

FINTECH.*/Ist
FINTECH.*/Ist

PURWAKARTA, (PR).- Penggunaan teknologi keuangan (financial technology/fintech) di Kabupaten Purwakarta masih terkendala jaringan telekomunikasi yang tidak stabil. Padahal, salah satu koperasi lokal telah menggunakan fintech sejak dua tahun yang lalu.

Penggunaan fintech dinilai mempermudah Koperasi Jasa Keuangan Syariah bernama Shakira Artha Mulia. "Kata Dinas Koperasi, baru satu-satunya di Purwakarta. Bahkan, saat pelatihan di provinsi, koperasi lainnya juga belum ada yang gunakan fintech," kata Direktur koperasi tersebut, Yusuf Saepulhaq, Senin, 29 Juli 2019.

Ia mengatakan, fintech digunakan untuk mempermudah pelayanan bagi para anggota koperasinya. Setiap anggota dapat mengecek saldo tabungan mereka melalui aplikasi seluler dari gawainya masing-masing untuk memberikan kepercayaan pengguna.

Kendala gagap teknologi dan kualitas jaringan internet

Namun, Yusuf mengatakan, masih banyak anggota yang gagap teknologi sehingga penggunaan fintech belum maksimal. "Penguna belum mengerti (cara menggunakannya) mungkin. Padahal kita koperasi sudah rasa perbankan," katanya.

Selain melihat saldo tabungan, aplikasi yang dikembangkan koperasi tersebut juga memungkinkan anggota untuk bertransaksi. Mulai dari transfer uang hingga pembayaran atau pembelian pulsa dan tagihan lainnya.

Kendala lainnya, kata Yusuf, ialah kualitas jaringan telekomunikasi yang belum merata di Purwakarta. Hal itu membuat masyarakat lebih tertarik menggunakan jasa keuangan tradisional atau rentenir meskipun banyak merugikan mereka.

"Sistem koperasi dan fintech yang kami kembangkan ini untuk menciptakan ekosistem syariah dan menghilangkan kebiasaan riba di masyarakat," kata Yusuf. Ia berharap, upaya tersebut bisa dibantu oleh pemerintah khususnya Dinas Koperasi Purwakarta.

Sementara itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersamaan Indonesia (AFPI) mengakui bahwa pengembangan fintech di Kabupaten Purwakarta masih terkendala jaringan internet yang belum stabil. Hal itu diakui Direktur Utama Cashwagon sekaligus Ketua Task Force Data Protection AFPI, Asri Anjarsari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat