PIKIRAN RAKYAT – Maraknya investasi ilegal, mengharuskan masyarakat untuk waspada dan lebih bijak dalam memilih. Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi meminta masyarakat berhati-hati terhadap penawaran investasi aset kripto yang saat ini marak terjadi.
Hal tersebut bertujuan agar tidak menjadi korban penawaran pedagang aset kripto yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), sehingga berpotensi merugikan masyarakat.
“Hati-hati dengan penawaran investasi aset kripto dengan keuntungan tetap (fix) karena ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” kata Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing.
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing mengatakan bahwa pihaknya telah menghentikan satu entitas, yaitu PT Rechain Digital Indonesia yang melakukan perdagangan aset kripto Vidy Coin dan Vidyx tanpa izin.
Selain itu, Satgas Waspada Investasi turut menghentikan lima kegiatan usaha yang diduga money game dan tiga kegiatan usaha robot trading tanpa izin.
“Sebelum berinvestasi kripto, masyarakat harus melihat, pertama daftar pedagang kripto dan kedua daftar aset kriptonya di Bappebti sebagai otoritas yang berwenang mengatur dan mengawasi kripto ini sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa belakangan ini marak penawaran investasi berbasis aplikasi yang harus diwaspadai karena pelakunya memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menipu dengan cara iming-iming pemberian imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak wajar.
Namun, masyarakat diminta terlebih dahulu menempatkan atau menyetorkan dananya.