kievskiy.org

Cara China Jebak Indonesia dengan Utang Kereta Cepat Diungkap, Seolah Diakali Pelan-pelan

Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. /Pexels/David Dibert

PIKIRAN RAKYAT - Bhima Yudhistira, pengamat ekonomi, mewanti-wanti bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bisa menjadi jebakan utang China bagi Indonesia.

Hal itu dikemukakannya setelah pemerintah memutuskan membuka pintu pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Aturan yang melandasi dibolehkannya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibiayai APBN adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 yang disahkan Presiden Joko Widodo.

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung terindikasi masuk ke dalam jebakan utang atau debt trap. Salah satu indikasinya adalah ini awalnya (proyek dengan skema) business to business kemudian menjadi pendanaan APBN dengan pembengkakan biaya yang sangat luar biasa," kata Bhima dikutip Pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews pada 6 Desember 2021.

Baca Juga: Xi Jinping Perintahkan Pejabat Partai Komunis China Mulai Belajar Agama

Bhima kemudian menjelaskan bagaimana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sewaktu-waktu bisa menjadi jebakan utang bagi Indonesia.

"Ketika proyek mengalami masalah, atau proyek mengalami kenaikan biaya yang luar biasa, maka ini akan menjadi jebakan (utang) karena Indonesia kemampuan bayarnya melemah dan mau tidak mau harus meminta pinjaman lagi. Di sinilah debt trap bekerja," tuturnya.

Bhima menjelaskan, hal yang paling dikhawatirkan dari bertambahnya pinjaman utang bukan soal seberapa besar bunganya.

"Melainkan adanya konsesi-konsesi lain yang akhirnya harus diberikan kepada pihak kreditur (China)," katanya.

Baca Juga: Diserang Buzzer dan Disebut Mata Duitan, Jonatan Christie Lakukan Hal Tak Terduga

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat