kievskiy.org

Akses Tol Terlambat, Pengusaha Enggan Gunakan Pelabuhan Patimban

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga dari kanan) menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga dari kanan) menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion

JAKARTA, (PR).- Pelaku usaha menolak menggunakan pabuhan Patimban jika tidak disertai dengan akses tol. Pasalnya, meskipun pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi pertengahan tahun 2020, akan tetapi akses jalan tol diperkirakan baru akan beroperasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akses jalan tol merupakan komponen penting jika pelabuhan Patimban ingin sukses. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun akses dari tol Cipali ke Patimban.

"Kami sudah diskusi dengan BPJT, dan sudah akan dimulai (pembangunan jalan tol ke Patimbang). Tapi memang, (pembangunan) jalan tol bisa sampai 2-3 tahun,"ujar Budi saat menjadi pembicara kunci dalam Focus Group Discussion bertema Mewujudkan Segitiga Emas Kertajati-Patimban di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.

Oleh sebab itu, dirinya meminta pelaku usaha untuk mengusulkan skenario jalur alternatif yang harus disiapkan sampai jalan tol ke Patimban siap beroperasi. Rencananya, Pelabuhan Patimban tersebut untuk pertama kalinya akan digunakan untuk industri otomotif.

"Jadi selanjutnya, ekspor mobil tidak akan lewat Priok lagi," kata Budi.

Menambah biaya logistik

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Deddy mengatakan, pengiriman barang ke Patimban tanpa jalan tol akan menambah biaya logistik. Sebab tanpa ada jalan tol, waktu yang ditempuh dari kawasan industri ke pelabuhan Patimban tetap akan lebih lama dibandingkan ke Tanjung Priok.

Padahal biaya logistik di Indonesia saat ini sudah sangat tinggi bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Deddy mengatakan, pengoperasian pelabuhan Patimban tanpa akses tol akan menjadi pekerjaan yang mubazir. Sebab, akses jalan tol ke Patimban merupakan harga mati jika pemerintah berharap pengusaha akan mengalihkan pengiriman logistik dari Tanjung Priok ke pelabuhan Subang tersebut. 

"Biarpun Tanjung Priok macet dan banyak kendala, tapi pengusaha akan tetap ke sana. Jika Pelabuhan Patimban tahun depan selesai, tapi jalan tolnya belum selesai, maka akan jadi alang-alang seperti (bandara) Kertajati," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat