kievskiy.org

Indonesia Waspadai Dampak Penyerangan Kilang Minyak Arab Saudi

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/REUTERS
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati.*/REUTERS

JAKARTA, (PR).- Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai dampak kenaikan harga minyak mentah dunia akibat serangan drone ke Saudi Arabia. Kondisi geopolitik pasca serangan tersebut dapat menimbulkan dampak jangka menengah dan panjang.

Menurut Sri, serangan tersebut berpengaruh pada dinamika stabilitas keamanan dan politik di timur tengah. Kondisi keamanan dan politik yang tidak stabil dapat mempengaruhi pasokan minyak dunia. 

"Selama ini kan ketegangan-ketegangan yang terjadi berada di luar Saudi Arabia. Kalau sekarang sudah di dalam," ujar dia di Jakarta,  Selasa 17 September 2019.

Meskipun demikian, dirinya belum bisa memastikan seberapa jauh dampak kejadian tersebut terhadap ekonomi dalam negeri. Hal itu termasuk di antaranya korelasi terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk minyak mentah yang tercatat lebih rendah dari realisasi saat ini. 

"Kita belum tahu apa yang akan terjadi karena masih melihat reaksi Saudi Arabia, Amerika Serikat, Iran dan lainnya. Jadi mungkin sekarang kita harus perhatikan dinamika jangka menengahnya," ujar dia. 

Plt Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto mengatakan Indonesia hanya mengimpor 0,11 juta barel minyak dari Saudi Arabia. "Pasokan dari Saudi Arabia hanya sedikit, jadi aman. Serangan itu tak mengganggu pasokan minyak Indonesia," ujarnya. 

Djoko meyakini bahwa Saudi Arabia akan tetap berkomitmen terhadap perjanjian untuk pasokan minyak. "Pasokan minyak untuk kita juga bukan dari yang terbakar ya. Harusnya tidak ada masalah, "ujarnya. 

Saat ini, pemerintah juga telah mengantisipasi pasokan minyak melalui pembeliam dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang berproduksi dalam negeri.  Meskipun demikian, dia berharap kejadian ini bisa segera ditanggulangi sehingga tidak memiliki dampak panjang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat