kievskiy.org

Beras Ketan Hitam Asal Bandung Bahan Terbaik untuk Minuman Sake

DIREKTUR Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, memanen padi ketan hitam di Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, kabupaten Bandung, Jumat 20 September 2019.*/KODAR SOLIHAT/PR
DIREKTUR Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, memanen padi ketan hitam di Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, kabupaten Bandung, Jumat 20 September 2019.*/KODAR SOLIHAT/PR

SOREANG, (PR).- Komoditas beras ketan berwarna hitam asal Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung  kembali dirintis untuk pasar ekspor. Setelah ekspornya terhenti beberapa tahun terakhir, sejumlah eksportir menyatakan minat kembali menjual ke Eropa dan sejumlah negara lainnya.

Gambaran tersebut diperoleh dari kunjungan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, sekaligus melakukan panen padi ketan warna hitam di Kelompok Barokah Desa Cipejeuh Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat 20 September 2019. 

Panen padi ketan berwarna hitam itu juga dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Hendi Jatnika, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung A Tisna Umaran, sejumlah eksportir dan pebisnis beras asal Pasar Induk Cipinang Jakarta, yang sekaligus berdikusi terkait perdagangan komoditas tersebut.

Kecamatan Pacet (Kabupaten Bandung) diketahui termasuk dari tiga sentra produksi beras ketan berwarna hitam di Jawa Barat, bersama Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya. Pada puncak musim kemarau 2019 ini, di Kecamatan Pacet masih dapat dilakukan panen padi ketan warna hitam.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi tampak serius memperhatikan produksi beras ketan hitam asal Kecamatan Pacet tersebut. Ia beberapa kali mempertanyakan peluang ekspor beras ketan hitam asal Pacet itu kepada sejumlah eksportir beras yang hadir.

“Potensinya sebagai unggulan ekspor dari Kabupaten Bandung sangat tinggi, apalagi beras ketan hitam diketahui banyak manfaatnya. Saya sarankan, produksi beras ketan hitam di Kabupaten Bandung ini, harus secara organik atau pun ramah lingkungan, agar lebih mudah diminati pasar internasional,” ujar Suwandi.

Varietas lokal

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, mengatakan, bahwa produksi beras ketan hitam di Kabupaten Bandung, khususnya Kecamatan Pacet, berasal dari varietas lokal. "Memang membudidayakannya lebih lama, yaitu lima bulan. Namun jika ada varietas lain beras ketan hitam yang lebih cepat masa produksinya, rasanya tak akan seenak seperti bberas ketan lokal ini," katanya.

 Salah seorang eksportir, Cecep dari Pasar Induk Cipinang Jakarta, mengatakan, sebenarnya sejak Juni 2019, permintaan ekspor beras ketan hitam naik. Kendalanya, untuk memenuhi volume permintaan ekspor itu, tak dapat dilakukan secara cepat karena karakteristik produksi padinya yang memang tak dapat cepat dibandingkan padi biasa. 

  Eksportir lainnya, Hidayat mengatakan, bahwa beras hitam dan beras ketan merah paling diminati di Eropa dengan disebut dengan sticky rice. Namun pasar di Eropa menerapkan persyaratan dalam pengemasan, agar jangan sampai bocor, karena resikonya adalah munculnya kutu beras.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat