kievskiy.org

Pengguna E-commerce Terbesar Ada di Bandung

ILUSTRASI e-commorce.*/REUTERS
ILUSTRASI e-commorce.*/REUTERS

BANDUNG, (PR).- Nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce Indonesia diprediksi akan mencapai 4,45 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 62.132 triliun pada 2021. Dengan kondisi tersebut e-commerce dipastikan akan menjadi pilar utama penguatan ekonomi nasional.

Demikian diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) dan salah satu founder DANA, Vincent Iswara, melalui siaran pers yang diterima "PR" Online, Kamis 17 Oktober 2019. Saat ini e-commerce sudah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital Indonesia.

"Jumlah UMKM yang bergabung dengan e-commerce juga terus meningkat," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), dari 58 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia, ada sekitar 14% yang telah bergabung dengan e-commerce. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat seiring dengan kian tingginya angka melek teknologi informasi (TI) di tengah UMKM.

"Namun, hingga saat ini dunia e-commerce masih menghadapi sejumlah tantangan," ujarnya.

Berbasih digital

Salah satunya, menurut dia, adalah alat pembayaran pendukung transaksi di platform-platform e-commerce yang mayoritas masih berbasis layanan perbankan. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan perbankan.

"Tantangan lainnya adalah logistik, sehubungan dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan,” tutur Vincent. 

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan solusi pembayaran yang bisa diakses dengan lebih mudah oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah alat pembayaran berbasis digital.

Pasalnya, seperti diketahui, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah lebih besar dibandingkan dengan jumlah nasabah perbankan. Begitu juga dengan jumlah pengguna smartphone.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat