kievskiy.org

19 BPR Milik Kab. Cirebon, Kok Bisa Sekarang Tinggal 2 Saja

ILUSTRASI bank.*/DOK PR
ILUSTRASI bank.*/DOK PR

CIREBON, (PR).- Sebanyak 19 Bank Pekreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Kabupaten Cirebon dimerger menjadi dua BPR. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan struktur permodalan.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten memiliki 19 BPR. Tujuh di antaranya dimiliki bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Saat ini sebanyak 12 BPR telah bergabung menjadi PD BPR Babakan. Sementara 7 BPR lainnya bergabung menjadi PD BPR Astanajapura.  

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan, OJK terus berupaya mendorong industri perbankan termasuk BPR untuk memperkuat kelembagaannya. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan struktur permodalan melalui merger. 

Menurut dia, merger BPR merupakan bagian dari Program Konsolidasi Perbankan dalam rangka menyehatkan industri perbankan. “Untuk memperkuat Industri BPR yang sehat dan produktif diperlukan kelembagaan BPR dengan dukungan permodalan yang kuat. Dengan demikian, BPR dapat menyediakan dana bagi sektor rill khususnya usaha mikro dan kecil, serta dapat menyerap risiko-risiko yang mungkin terjadi,” ujar Heru melalui siaran pers, Senin 28 Oktober 2019.

Heru mengatakan, OJK sangat mengapresiasi langkah strategis Bupati Cirebon dalam menggabungkan BPR milik pemerintah daerah. Hal ini diyakini akan memberikan dampak yang positif bagi BPR dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi.

"Tantangan BPR itu adalah permodalan, SDM, teknologi informasi, produk dan layanan serta persaingan dengan lembaga jasa keuangan lainnya," ucapnya. 

Mengembangkan bisnis

Kedua BPR hasil merger tersebut juga diharapkan dapat mengembangkan bisnis sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian di wilayah Kabupaten Cirebon maupun bagi peningkatan pendapatan asli daerah.

Menurut Heru, kehadiran BPR masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab banyak layanan BPR yang tidak dapat diberikan oleh bank umum atau lembaga keuangan lainnya seperti lokasi yang dekat dengan masyarakat, layanan cepat dan sederhana dengan mengedepankan pendekatan personal dan metode jemput bola. "BPR juga memiliki karakteristik produk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat