kievskiy.org

UMKM Jabar: Serbuan Produk Impor Kian Mengkhawatirkan

ILUSTRASI UMKM.*
ILUSTRASI UMKM.* /ANTARA FOTO

BANDUNG, (PR).- Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Barat (Jabar) menilai, serbuan produk impor semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, mereka meminta agar pemerintah meningkatkan proteksi bagi produk lokal.

Senior Expert Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Bandung, Helma Agustiawan, mengatakan, pemerintah harus mengevaluasi sejumlah saluran masuknya produk impor. Ia menilai, saat ini produk impor sudah terlalu mudah masuk ke pasar lokal.

"Produk-produk impor bisa dibeli dengan harga sangat murah melalui marketplace. Dengan ongkos kirim yang juga sangat murah, bahkan gratis, produk-produk itu bisa langsung sampai ke pintu rumah konsumen Indonesia," ujarnya, di Bandung, Kamis, 5 Desember 2019.

Baca Juga: Iklim Usaha 2020 Diprediksi Labil, UMKM Harus Kerja Keras

Ironisnya, menurut dia, pada saat bersamaan pelaku usaha Indonesia, khususnya yang berskala UMKM, harus berhadapan dengan beban usaha yang semakin besar. Salah satunya adalah kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK).

"Di saat kami bersusah payah memenuhi UMK yang semakin mahal, produk impor yang sangat murah dengan mudahnya masuk sampai ke tangan konsumen," katanya.

Bagi pelaku UMKM lokal, menurut dia, kondisi itu sangat menyesakkan. Pasalnya, selain beban usaha yang semakin besar, mereka juga harus dihadapkan dengan daya saing produk yang semakin merosot.

Baca Juga: Sempat Inflasi, Optimisme Konsumen Tetap Terjaga

"Dengan kondisi daya beli masyarakat seperti sekarang, otomatis mereka lebih memilih produk impor yang berharga sangat murah. Kualitas menjadi pertimbangan ke sekian," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat