PIKIRAN RAKYAT - Kuota rumah bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP), diperkirakan segera habis pada April 2020.
Program Sejuta Rumah (PSR) terancam gagal jika penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) yang saat ini menipis, tidak segera dicairkan.
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida mengatakan, kebutuhan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pada 2020, diperkirakan mencapai 260.000 unit, dengan kebutuhan anggaran Rp 29 triliun.
Baca Juga: Dana Logistik Pemilu Fantastis, KPU Sepakat Pakai e-Rekap untuk Pilkada 2020
Meski demikian, dana yang dianggarkan APBN 2020 hanya sebesar Rp 11 triliun untuk alokasi 97.700 unit.
Dengan demikian, masih dibutuhkan dana sekitar Rp 18 triliun untuk menutupi kebutuhan.
Totok mengatakan, saat ini rumah subsidi tersebut tinggal tersisa 86.000 unit.
Baca Juga: Kesejahteraan Prajurit Disinggung Jokowi dalam Rapim Kemhan, TNI, dan Polri 2020
"Kami sepakat kuota rumah bersubsidi tersebut akan habis April," ujar dia di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Pemerintah perlu mencari alternatif subtitusi pembiayaan untuk MBR jika ingin mengatasi backlog rumah.