PIKIRAN RAKYAT - Badan Pusat Statistik mencatat, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 mencapai 5,02%. Sementara laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV tahun 2019 hanya mencapai 4,97%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2019 mengalami perlambatan, jika dibandingkan tahun lalu sebesar 5,17 %. Pertumbuhan ekonomi 2019 merupakan yang terendah sejak 2015.
"Di tengah perlambatan ekonomi global, saya rasa pertumbuhan ekonomi 5,02 % sudah cukup bagus," ujar dia, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Baca Juga: Pola Asuh Orangtua yang Salah Jadi Pemicu Utama Anak-anak Ikut Tawuran
Suhariyanto mengatakan, bahwa capaian industri turun tajam dari 4,27 % menjadi 3,8 %. Padahal kontribusi industri terhadap produk domestik bruto cukup besar.
"Meskipun melambat, Industri pengolahan masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi, karena porsinya besar," tutur dia.
Sektor lain yang mengalami koreksi, yaitu perdagangan dari 4,97% menjadi 4,62%; pertanian dari 3,89% menjadi 3,64%; dan administrasi pemerintahan dari 7% menjadi 4,67%.
Sementara konsumsi rumah tangga tercatat 5,04%. Angka itu melambat dari pertumbuhan konsumsi 2018 sebesar 5,06%.