PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona COVID-19 semakin parah menghantam ekonomi dunia.
Seperti sebelumnya diberitakan Pikiran-Rakyat.com, ADB telah memprediksikan kerugian berkisar antara 77 miliar Dolar AS hingga 347 miliar Dolar AS.
Salah satu penyebab kerugian ini adalah berhentinya aktivitas perdagangan, pariwisata, manufaktur, dan transportasi di Tiongkok.
Baca Juga: 4 Penghuni Ruang Isolasi 2 Rumah Sakit Banyumas Dijemput Menyusul Hasil Uji Kemenkes Negatif Corona
Setelah beberapa negara lain mengalami krisis yang sama, kemerosotan ekonomi semakin parah. Salah satunya Italia.
Kota Milan yang menjadi pusat keuangan dan perdagangan Italia ditutup hingga 3 April. Wilayah Lombardia yang menjadi pusat industri juga dikarantina.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, pasar saham di seluruh Asia terjun bebas, bahkan menjadi yang terparah sejak krisis ekonomi global 2008.
Baca Juga: Kabupaten Karawang Siaga DBD, Jumlah Penderita Meningkat Tajam
FTSE100 di Inggris diprediksi merosot hingga 7 persen. Dow Jones industrial New York telah kehilangan hingga 4,9 persen.