kievskiy.org

Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM Turun Masih Jauh dari Harapan

WARGA mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 31 Desember 2019.*
WARGA mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 31 Desember 2019.* /DHEMAS REVIYANTO/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Harga minyak dunia anjlok drastis sampai di bawah 50 dolar AS per barel pekan ini.

Pengamat ekonomi energi pun menyarankan PT Pertamina segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), apalagi OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barel, tetapi Rusia yang non OPEC menolaknya.

Untuk membuat harga BBM turun seperti yang diharapkan masyarakat, Pertamina belum merencanakannya.

Baca Juga: Dana Beasiswa yang Dicairkan Sudah Sampai Rp 5 Triliun, Agus : Siapkan Diri untuk Mengemban Estafet Kepemimpinan Bangsa

"Harga BBM turun? Wah itu masih jauh, kita masih pelajari, tapi yang pasti tidak semudah itu perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan, seperti Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan ,dan pihak lain yang terdampak, ada formulanya itu," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Heru Setiawan kepada Antara di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Lebih lanjut,Heru menegaskan bahwa Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia yang sempat anjlok.

Baca Juga: Miliki Riwayat Penyakit Berat, Coronavirus Memperburuk Daya Tahan Tubuh WNA Positif COVID-19 yang Meninggal Dunia

"Kita lihat dulu, kan baru beberapa hari, nanti dilihat dampak-dampaknya apa saja kepada Pertamina," kata Heru.

Sebelumnya, pengamat ekonomi energi dari UGM Fahmy Radhi menyebut Pertamina harus segera menurunkan semua harga BBM, baik yang non-subsidi maupun subsidi.

"Jika tidak ada penurunan produksi, maka harga minyak dunia bisa semakin rendah mencapai di bawah 40 dolar AS per barel," kata Fahmy.

Baca Juga: Piala Eropa 2020 Terancam Ditunda karena Virus Corona, Sejumlah Negara Sudah Ambil Keputusan

Fahmy menjelaskan tidak bisa dihindari margin Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) pasti turun, bahkan kalau harga minyak dunia terus turun sampai sekitar 30 dolar per barel, K3S harus menanggung kerugian potensial.

"Pertamina jangan hanya menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia naik, tapi juga harus menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun," tegas dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat