kievskiy.org

Ramadan dan Idulfitri serta Wabah Corona, CIPS: Impor Semestinya Lebih Awal untuk Stabilkan Harga

ILUSTRASI pengangkutan barang.*
ILUSTRASI pengangkutan barang.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta menyatakan, pemerintah idealnya dapat menjadikan harga sebagai parameter ketersediaan komoditas pangan di pasar.

Kenaikan harga beberapa komoditas pangan sejak awal tahun lalu seharusnya sudah bisa dijadikan indikator perlunya dilakukan impor, terlebih jelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Simak 5 Remaja yang Sukses Catat Rekor, dari Editor Majalah hingga DJ Musik Termuda

“Perlunya tindakan ini dilakukan dalam waktu dekat sebelum harga komoditas pangan menjadi tinggi dan tidak terjangkau oleh masyarakat,” kata Felippa dalam keterangan tertulisnya, Minggu 15 Maret 2020.

Menurut dia, bertambahnya permintaan komoditas pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri seharusnya sudah bisa diantisipasi sejak lama karena hal ini merupakan siklus tahunan yang sudah bisa diprediksi kemunculannya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Cabut Sementara Kebijakan Ganjil-Genap

Belum lagi menyebarnya virus Corona (covid-19) juga turut memengaruhi lalu lintas perdagangan internasional. Kedua faktor ini idealnya sudah mampu dijadikan kewaspadaan untuk melakukan impor lebih awal.

“Beberapa komoditas pangan, seperti bawang putih dan gula, sudah mengalami kenaikan harga sejak Februari lalu.

Baca Juga: Update Virus Corona Hari ini 16 Maret 2020, Kematian di Luar Tiongkok Lebih dari 2.500 Orang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat