kievskiy.org

Di Tengah Ancaman Virus Corona, Operasional Pelabuhan Tetap Berjalan Normal

Pekerja dengan alat berat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih kecil bahkan hampir sepertiga dari defisit yang terjadi pada 2018 yaitu 8,6 miliar dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pekerja dengan alat berat memindahkan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mengalami defisit sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih kecil bahkan hampir sepertiga dari defisit yang terjadi pada 2018 yaitu 8,6 miliar dolar Amerika Serikat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. /SIGID KURNIAWAN ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT -  PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port  Corporation (IPC) menjamin operasional dan pelayanan umum kepelabuhanan tetap berjalan.

Di tengah keprihatinan atas ancaman wabah virus Corona, dengan kewaspadaan tinggi, IPC mengedepankan pelayanan mengingat pelabuhan merupakan bagian mata rantai pereknomomian nasional.

“Kami menyadari kita sedang berada di situasi sulit. Namun harus mengedepankan pelayanan, karena pelabuhan memikul peran yang begitu strategis sebagai fasilitator perdagangan,” kata Direktur Transformasi IPC, Ogi Rulino dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020.

Baca Juga: Umrah Ditutup Sementara Imbas Virus Corona, Dorce: Semoga Cepat Berlalu

Ogi menjelaskan, IPC mengikuti anjuran pemerintah untuk memberlakukan mekanisme bekerja dari rumah (work from home) secara proporsional. Ada karyawan dengan kategori tertentu yang sudah diminta bekerja dari rumah, antara lain karyawan berusia 50 tahun ke atas, karyawan yang dalam kondisi hamil atau menyusui, serta karyawan yang dalam kondisi kurang sehat.

“Karyawan yang kerjanya bersifat administratif juga diperbolehkan bekerja dari rumah. Sedangkan karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelayanan umum dan operasional di lapangan, kebijakan work from home berlaku parsial dengan mekanisme yang diatur oleh kepala satuan unit masing-masing,” jelas Ogi.

Baca Juga: Bandara Kertajati Tetap Beroperasi Normal, Rafi : Kabar yang Mengatakan Tutup Adalah Hoaks

Menurut dia, digitalisasi yang diterapkan Pelabuhan Tanjung Priok sangat membantu operasional kepelabuhanan. Interaksi antara petugas dan pengguna jasa, baik di kantor maupun di lapangan sangat jauh berkurang. 

“Di pelabuhan, semua transaksi sudah cashless (tidak menggunakan uang tunai). Kontak antara pengguna jasa dan operator sangat kecil. Kalaupun masih ada, seperti di lapangan penumpukan kontainer, kontak antar-manusia bisa dijaga dalam jarak tertentu,” ujarnya.

Baca Juga: Ace Hasan : Peniadaan Salat Jumat di Masjid sebagai Langkah Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat