kievskiy.org

Sebentar Lagi, Indonesia Mampu Produksi Alat Pendeteksi Covid-19

ILUSTRASI virus corona (COVID-19)
ILUSTRASI virus corona (COVID-19) //pixabay /pixabay

PIKIRAN RAKYAT- Indonesia akan segera mandiri dalam memproduksi alat deteksi untuk memeriksa SARS CoV2 (virus corona) atau Covid-19. 

Melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nomor 72 Tahun 2020 Tentang Task Force dan Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC19) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, pemerintah melibatkan PT Bio Farma (Persero) dalam produksi alat deteksi tersebut.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan, Bio Farma akan segera memproduksi alat pendeteksi Covid-19, berupa Rapid Test berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi Covid-19.

Baca Juga: Kritik Tiongkok Habis-habisan, Pejabat AS Ini Tak Malu Disinggung Soal Dapat Bantuan Medis

Selain Bio Farma, produksi tersebut akan melibatkan beberapa kementerian, seperti Kementerian Riset dan Teknologi RI, Kementerian Kesehatan RI, Universitas dan Lembaga Penelitian di Indonesia dan perusahaan StartUp yang bergerak dalam bidang genetika dan Biomolekuler.

"Pada tahap perdana, kami akan memproduksi 2.000 kit atau setara dengan 50.000 test pada Mei 2020," katanya, melalui siaran pers, yang diterima Pikiran-Rakyat.com, baru-baru ini.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 4.000 kit atau setara dengan 100.000 test. Induk Holding Badan usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi tersebut  memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 15.000 test per hari.

Baca Juga: Trump Blokir Orang Asing Tinggal Menetap di AS, Kritikus: Strategi Jelang Pemilihan

Honesti mengatakan, tes kit berbasis RT-PCR yang akan diproduksi telah memenuhi Golden Standard dalam pemeriksaan Covid-19. 

Begitu juga untuk penentuan penegakkan diagnosis status positif atau negatif dari sampel swab yang berasal dari pasien yang terduga terpapar Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat