kievskiy.org

Lakukan Revitalisasi, Himsataki Sasar Pasar Tenaga Kerja di Kawasan Eropa

Ilustrasi - TENAGA Kerja Indonesia (TKI) mengisi libur akhir pekan dengan bersantai di Victoria Park, Hong Kong, belum lama ini.*
Ilustrasi - TENAGA Kerja Indonesia (TKI) mengisi libur akhir pekan dengan bersantai di Victoria Park, Hong Kong, belum lama ini.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) Hasan Abdurahman Badjamal menegaskan, Himsataki tetap eksis, tidak melebur dengan organisasi lainnya. Kini Himsataki tidak  lagi membidik bidang cleaning service karena ini rawan dijadikan pembantu rumah tangga.     

"Himsataki menapak jalan baru menembus pasar kerja di kawasan Eropa dengan menempatan pekerja di sektor formal dengan kategori ahli seperrti dokter, engineer, nurse, guru Bahasa Arab dan Bahasa Inggris," kata Hasan Badjamal di Jakarta, Senin 11 Mei 2020.

Menurut dia, anggota sudah sepakat bahwa penempatan TKI ini hanya difokuskan ke negara-negara Eropa. "Tidak tertutup kemungkinan untuk penempatan Timur Tengah, dengan Skill Worker dan diutamakan 60% sampai dengan 70% laki-laki, dan 30% sampa 40% adalah wanita" ujarnya.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona di Indonesia per Senin, 11 Mei 2020: Total 14.265 Positif COVID-19

Penegasan itu disampaikan Hasan Badjamal sehubungan adanya informasi bahwa Himsataki telah bubar dan melebur ke organisasi atau asosiasi lain. Saat diwawancarai, Hasan hanya tertawa saat disebut Himsataki sudah tidak ada karena telah melebur ke Asosiasi Perusahaan Tenaga Kerja Indonesia (Apjati).

Dijelaskan, memang pada 2015 Himsataki melakukan kerja sama dengan Apjati dalam rangka pembenahan tata kelola penempatan TKI ke luar negeri. “Kerja sama ketika itu  karena kesamaan visi untuk membantu pemerintah dalam melakukan perbaikan tata kelola pengiriman dan perlindungan TKI,”,tandas Hasan Badjamal.

Kerja sama itu diwujudkan dengan penguatan program dan struktur kedua organisasi. Untuk program, Himsataki melakukan kerjasama dengan pihak terkait di luar negeri, khususnya di Timur Tengah. 

Baca Juga: Pantau Penyaluran BST, Mensos : Jangan Beli Rokok, Kuota, Tapi Gunakanlah untuk Kepentingan Keluarga

Sedangkan penguatan organisasi, Ketua Umum Himsataki didudukan sebagai Sekretaris Jenderal Apjati. Hal itu berlangsung dari 2015 saat Apjati dipimimpin Nur Faizi yang kemudian menjadi Duta Besar RI di Mesir. 

Kerjasama itu terus berlangsung hingga ketua umum Himsataki Ali Ridho menjadi Sekjen Apjati. Kini, Ali Ridho tidak lagi menjadi Sekjen Apjati dan mundur dari Himsataki karena telah dilantik jadi Anggota DPR. Hal ini sekaligus mengakhiri kerjasama itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat