kievskiy.org

Kemarau Basa Buat Lahan Lembab, Terancam Peningkatan Hama

Ilustrasi / Selama masa kemarau basah, organisme pengganggu tanaman (OPT) di Kabupaten Kuningan meningkat.
Ilustrasi / Selama masa kemarau basah, organisme pengganggu tanaman (OPT) di Kabupaten Kuningan meningkat. /Pikiran-Rakyat.com/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Selama masa kemarau basah, organisme pengganggu tanaman (OPT) di Kabupaten Kuningan meningkat.

Soalnya, lahan lembab berpotensi berkembangnya hama yang mengancam lahan pertanian, di antaranya hama penggerek batang.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Brigade Proteksi Tanaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kuningan, Yudi Prayudi mengatakan, sedikitnya 15 hektare tanaman padi di beberapa daerah terserang hama penggerek batang.

“Memang, kemarau basah berdampak terhadap ber kembangnya hama. Lahan lembab berpotensi berkembangnya hama seperti penggerek,” ujar Yudi, Minggu 17 Juli 2022.

Baca Juga: 45 Aplikasi yang Terancam Diblokir Kominfo Mulai 20 Juli 2022, Ada Mobile Legends hingga Free Fire

Yudi mengatakan, pihaknya terus melakukan pengamatan di beberapa daerah yang mengalami serangan hama penggerek.

Selain itu, para petani membuat penangkal hama. Misalnya membuat cairan yang terbuat dari bahan alami.

Antisipasi Prof Yonny Koesmaryono, Guru Besar IPB University bidang Geofisika dan Meteorologi meminta agar instansi terkait maupun petani bisa mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman pangan.

Apalagi, tahun ini masuk kemarau basah. Dia mengatakan, prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) sangat penting untuk menentukan musim tanam yang tepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat