kievskiy.org

Harga Cabai Meroket, Petani dan Bandar Cabai Rawit Keluhkan Serangan Hama Patek

petani cabai rawit di Kecamatan Cisurupan menunjukan tanaman cabai rawit yang ditanamnya.
petani cabai rawit di Kecamatan Cisurupan menunjukan tanaman cabai rawit yang ditanamnya. /PIkiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah petani cabai rawit di Garut mengeluhkan serangan hama terhadap tanaman cabai rawit yang mereka tanam.

Hal ini menyebabkan stok cabai rawit berkurang sehingga harganya pun terus meroket.

"Stok cabai rawit saat ini memang jarang dan ini terjadi mulai dari bawah atau petani. Jarangnya stok cabai rawit diakibatkan serangan hama patek terhadap tanaman yang menyebabkan keruskan," ujar Enam (60), salah seorang petani cabai rawit di Cisurupan, Minggu 26 Desember 2021.

Dikatakannya, harga cabai rawit di petani saat ini sudah mencapai Rp70 ribu per kilogram. Sekilas, dengan harga yang begitu tinggi, hal itu akan memberikan keuntungan yang besar bagi para petani tapi kenyataannya tidak demikian.

Baca Juga: Satu Lagi Pabrikan Mobil China Serbu Indonesia, Bawa Penantang HR-V dan Creta dengan Harga Murah?

Diakui Enam, meski saat ini harga cabai rawit dari petani terbilang tinggi, akan tetapi petani tak bisa meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan hasil panen akibat serangan hama patek pada tanaman cabai rawit.

Akibat serangan hama patek ini, tutur Enam, terjadi penurunan rata-rata sampai 50 persen terhadap hasil panen.

Jumlah itu sudah terbilang bagus karena dirinya sudah memberinya obat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat