kievskiy.org

Sepi Pembeli, Usaha Ritel di Kota Tasik Terpuruk dan Anjlok hingga 70 Persen selama Pandemi Covid-19

Ritel di Tasikmalaya terdampak Covid-19.
Ritel di Tasikmalaya terdampak Covid-19. /Pikiran-Rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Terpuruknya sektor usaha dampak Covid-19 ternyata tidak hanya berdampak terhadap dunia usaha dibidang industri dan jasa transportasi saja. Melainkan berdampak juga pada usaha ritel di Kota Tasikmalaya.

Selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) Covid-19 di Kota Tasikmalaya, pendapatan usaha ritel di Kota Tasikmalaya anjlok hingga 70 persen. Kondisi tersebut disebabkan sepinya tingkat kunjungan ke pusat-pusat pembelanjaan.

Minimnya pendapatan para pengusaha ritel di Kota Tasikmalaya, berimbas pada pemberlakuan episiensi beban operasional perusahaan termasuk salahsatunya perampingan sejumlah pegawai.

Baca Juga: HUT Bhayangkara ke-74, Polres Cimahi Gelar Rapid Tes Drive Thru Gratis

Walaupun dengan berbagai pertimbangan kemanusiaan, ada juga perusahaan yang tetap mepertahankan karyawannya meski kondisi keuangan menurun drastis.

Kondisi tersebut salah satunya dirasakan pusat pembelanjaan moderen di Kota Tasikmalaya barnama Mal Plaza Asia dan Asia Toserba Kota Tasikmalaya.

General Manager Asia Toserba Martin mengatakan, penurunan penjualan dibidang ritel terjadi seiring dengan menurunnya pendapatan sebagian kelompok masyarakat selama pandemi Covid-19 akibat adanya imbauan work form home atau bekerja dari rumah.

Baca Juga: Dinas Peternakan Sumedang Temukan Telur Infertil dalam Bantuan Paket Sembako Covid-19

Hal itu kata dia, membuat pusat perbelanjaan menjadi sepi dari kunjungan konsumen hingga berbagai prodak tidak terjual yang menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat