kievskiy.org

Atasi Inflasi, Mendagri Minta Pemda Optimalkan BTT dan Bansos

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian saat pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah yang digelar melalui konferensi video, di Ruang Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (31/10/2022).
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian saat pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah yang digelar melalui konferensi video, di Ruang Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (31/10/2022). /Dokumen Kemendagri RI

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mengoptimalkan Belanja Tak Terduga (BTT) dan Bantuan Sosial (Bansos) untuk mengendalikan inflasi.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah yang digelar melalui video conference di Ruang Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin 31 Oktober 2022.

Di sisa dua bulan tahun anggaran, Tito meminta Pemda untuk mengoptimalkan anggaran BTT dan Bansos untuk segera direalisasikan. Upaya itu juga dilakukan untuk mengendalikan perekonomian agar tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

"Untuk Belanja Tak Terduga yang sudah ada arahan dari Bapak Presiden, dan sudah ada edaran dari kami untuk dapat membelanjakan untuk intervensi dalam rangka inflasi, dari 12T lebih sekarang baru terpakai 2T lebih. Berarti masih ada lebih kurang 10T lebih, (waktu) tinggal 2 bulan. BTT ini digunakan untuk hal-hal yang tak terduga, misalnya bencana, tapi juga sebagian bisa dialokasikan untuk penanganan inflasi," ujar Tito.

Tito melanjutkan sejumlah Pemda diketahui telah merealisasikan BTT-nya dengan cukup baik. Daerah tersebut adalah Provinsi Papua Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Papua, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Sedangkan untuk daerah provinsi yang realisasi BTT-nya masih di bawah 2 persen per 28 Oktober 2022 adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, dan Bengkulu.

Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan perhatian terhadap realisasi BTT yang dinilai masih rendah di daerah Kabupaten Sukoharjo, Bengkulu Selatan, Indragiri Hulu, Kota Palembang, Palopo, Kupang, dan daerah lainnya yang memiliki nilai realisasi rendah.

"BTT-nya yang masih 0 atau di bawah 2 persen, (tolong) digunakan BTT-nya," tambah Tito.

Tak hanya itu, Tito juga menyoroti realisasi Bansos di seluruh Pemda sebagai upaya membantu masyarakat yang terdampak inflasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat