kievskiy.org

Dosen SBM ITB: Yuk, Siapkan Dana Darurat untuk Bertahan di Tengah Pandemi!

ILUSTRASI kurs rupiah hari ini.*
ILUSTRASI kurs rupiah hari ini.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 memberikan dampak menyeluruh terhadap semua segmen ekonomi, termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan masyarakat umum. UMKM mengalami kontraksi akibat hambatan pasokan bahan baku hingga pemasaran, sementara masyarakat umum mengalami penurunan daya beli.

Dampak pandemi umumnya mulai dirasakan sejak pertengahan Maret 2020, dua pekan sejak teridentifikasi kasus pertama di Indonesia. Sejumlah riset di dalam dan luar negeri, menyebutkan, berdasarkan sejarah, umumnya pandemi baru bisa teratasi dalam kurun waktu 12-36 bulan.

Oleh karena itu, menurut Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sylviana Maya Damayanti, baik UMKM maupun masyarakat umum harus memiliki dana darurat untuk bisa bertahan selama pandemi. Minimal, mereka harus mengantongi dana darurat untuk kebutuhan 12 bulan.

Baca Juga: Mirip Menstruasi, Rupanya 7 Gejala Berikut adalah Tanda Kehamilan Dini

"Dana darurat harus disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya," ujarnya, di Bandung, Rabu 15 Juli 2020.

Dana darurat, menurut dia, sebaiknya disimpan dalam produk yang cukup likuid dan memberikan return yang baik, misalnya tabungan, deposito, atau reksadana. Jika belum memiliki dana darurat, berarti UMKM dan masyarakat dalam skala rumah tangga harus memperketat cash flow.

Ia mengatakan, UMKM juga harus merubah strategi bisnisnya, misalnya dari business to business (B2B) menjadi business to customer (B2C). UMKM yang belum go digital juga harus bertransformasi ke arah digital untuk bisa bertahan.

Baca Juga: Tak Ada Yuri Lagi di TV, Warga Diminta Lihat Update Kasus Covid-19 Harian Sendiri di Situs

"UMKM juga harus melakukan sejumlah efisiensi untuk memangkas fixed cost dan mengajukan relaksasi kredit perbankan," kata Sylviana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat