PIKIRAN RAKYAT - Sejak awal pandemi Covid 19, jumlah investor pasar modal maupun saham tumbuh luar biasa. Bahkan, seusai pandemi usai, keingintahuan masyarakat akan pasar modal maupun saham tetap tinggi.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini menyampaikan, sejak pandemi dan diberlakukan work from home, pasar modal menjadi pilihan investasi masyarakat karena dianggap lebih menguntungkan.
Hal ini pula yang mendorong BEI atau Indonesia Stock Exchange (IDX) meluncurkan super apps bernama IDX Mobile, Kamis 13 Juli 2023. Waktu peluncuran aplikasi itu bertepatan dengan hari ulang tahun ke-31 BEI. Pada hari pertama, paling tidak 31.000 pengguna telah mengunduh aplikasi tersebut.
"Hal itu menjadi salah satu maksud peluncuran IDX Mobile. Harapannya, ragam informasi beserta fitur dalam aplikasi bisa menjawab keingintahuan masyarakat akan pasar modal maupun saham," ucap Reza sesuai mengikuti pelaksanaan HUT Bursa Efek Indonesia dan Grand Launching IDX Mobile dari Kantor BEI Perwakilan Jawa Barat, Jalan PHH Mustofa.
Acara perayaan HUT BEI dan peluncuran IDX Mobile dilaksanakan di Main Hall BEI, Jakarta. Kantor BEI Perwakilan Jawa Barat turut merayakan HUT secara virtual.
Sarana belajar
Reza mengatakan, terdapat sejumlah maksud lain atas peluncurkan IDX Mobile. Selain menjawab keingintahuan masyarakat, pihaknya berharap, aplikasi menjadi sarana belajar bagi masyarakat, literasi beserta inklusi pasar modal Indonesia makin meningkat, memperluas pemanfaatan informasi.
Harapan-harapan itu termanifestasi dalam fitur maupun konten dalam aplikasi. Reza mengatakan, aplikasi itu, di antaranya memuat informasi waktu nyata atau real time pasar modal, running text pergerakan harga saham dari 873 perusahaan yang tercatat di bursa.
"Termasuk ringkasan laporan keuangan sejumlah perusahana itu, serta berbagai informasi lainnya. Aplikasi memudahkan investor beroleh data terkait pasar modal," ucap dia.
Jumlah investor
Perihal jumlah investor, Reza mengungkapkan, 11,3 juta untuk pasar modal, dan 4,8 juta untuk pasar saham secara nasional. Sementara itu, untuk cakupan Jawa Barat, 2,4 juta investor pasar modal, 1 juta investor pasar saham.