PIKIRAN RAKYAT - Kulit atau cangkang dan sabut kelapa sawit selama ini terbuang dengan percuma dan sia-sia. Bahkan, kulit atau cangkang dan sabut kelapa sawit ini malah jadi masalah tersendiri bagi para pengusaha kelapa sawit untuk membuangnya.
Namun, di tangan Abi Maulana pengusaha asal Bojonegoro Jawa Timur cangkang atau kulit dan sabut kelapa sawit ini malah menjadi barang yang sangat berharga. Betapa tidak, tumpukan kulit dan sabut kelapa sawit yang sudah tidak berguna bahkan terkesan menjadi sampah itu, kini disulap menjadi energi terbarukan.
Limbah kelapa sawit itu diolah menjadi biomass palm pellets atau sejenis briket batu bara namun bukan berasal dari fosil. Biomass palm pellets ini merupakan energi hijau yang ramah lingkungan karena terbuat dari sisa-sisa produksi yang dihasilkan dari kelapa sawit.
Menurut kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, saat ini Indonesia mempunyai potensi besar untuk pengembangan pellet kelapa sawit ini.
Hal ini disampaikan Moeldoko saat memberikan sambutan saat penandatangan MOU antara perusahaan yang memproduksi biomass palm pellets Indonesia dengan sejumlah negara yang sudah memesan produksi Biomass Palm Pellets di Desa Cikereteg Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pengolahan limbah sawit menjadi energi hijau ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan bauran energi terbarukan biomassa untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060. Salah satunya, melalui pengembangan bahan bakar padat dari limbah atau pellet kelapa sawit.
“Saya yakin, penggunaan pellet biomass ini akan diadopsi oleh negara-negara lain di seluruh dunia, dan kita akan menjadi pemain utamanya,” kata Moeldoko dalam peluncuran pellet kelapa sawit dan penandatanganan MOU di Bogor dengan para buyer dari sejumlah negara, Sabtu 4 November 2023.
Produksi kelapa sawit di Indonesia saat ini menyentuh angka 55 juta ton setiap tahun yang dapat menghasilkan sampah berupa, pelepah, dan cangkang kelapa sawit yang dapat diolah menjadi pellet. Selama ini yang diproduksi oleh beberapa negara masih menggunakan bahan baku dari kayu.