kievskiy.org

Ini Cara Mudah Melunasi Utang Pinjol dengan Langkah-Langkah Efektif dan Terukur

Pinjaman online (pinjol) ilegal, Pikiran Rakyat menyebutnya rentenir online.
Pinjaman online (pinjol) ilegal, Pikiran Rakyat menyebutnya rentenir online. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Terjerat utang pinjaman online (pinjol) bikin pusing tujuh keliling, apalagi pinjol ilegal. Tak sedikit pihak yang terjebak utang pinjol karena berbagai alasan. Bukan cuma korban PHK, bahkan pekerja profesional juga ada yang terjerat utang pinjol.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023 menunjukkan, 42 persen korban pinjol adalah guru, 21 persen korban PHK, 18 persen ibu rumah tangga, 9 persen karyawan, dan 3 persen pelajar. Terbaru, berdasarkan laporan OJK Januari 2024, ada 16,57 juta entitas penerima pinjol di Indonesia.

Semua entitas peminjam itu memiliki pokok utang yang masih berjalan, nilainya mencapai Rp60,41 triliun. Jawa Barat menjadi provinsi dengan nilai utang pinjol paling tinggi, Rp16,55 triliun. Nilai tersebut 27,4 persen dari total utang pinjol nasional, mengalahkan Jakarta yang nilai utang pinjolnya mencapai Rp11,17 triliun.

Selanjutnya, Jawa Timur Rp7,54 triliun, Banten Rp5,04 triliun, Jawa Tengah Rp4,74 triliun, Sumatra Utara Rp1,79 triliun, Sulawesi Selatan Rp1,24 triliun, Sumatra Selatan Rp1,11 triliun, Bali Rp1 triliun, dan Lampung Rp941,32 miliar.

Kenapa banyak yang terjerat pinjol ilegal?

Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah.

CEO & Principal Zapfinance Prita Hapsari Ghozie bilang, kurangnya literasi keuangan membuat banyak guru yang terjerat pinjol ilegal. Ada sejumlah penyebab yang membuat guru terjebak pinjol ilegal, salah satunya lantaran penghasilan yang tergolong rendah di tengah banyaknya kebutuhan yang mesti dipenuhi.

Selain itu, banyak guru yang terjerat pinjol ilegal lantaran banyak yang merupakan generasi sandwich. "Profesi guru, meskipun mulia, tetaplah manusia mungkin tergoda oleh gaya hidup dan kemudahan paylater," katanya, medio November 2023.

Beberapa di antaranya juga terpaksa memanfaatkan pinjol untuk membeli perlengkapan mengajar, seperti laptop. Utang guru yang terjerat pinjol itu rata-rata mencapai puluhan juta rupiah per orang.

"Banyak yang teriak ke kami, mengapa pinjaman awalnya Rp5 juta, tapi tiba-tiba menjadi Rp10 juta, atau bahkan Rp20 juta. Setelah kami teliti, ternyata ada biaya tambahan yang tidak dipahami ukurannya," tutur dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat