PIKIRAN RAKYAT – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan tren positif dan mulai menguat meski tipis. Kurs mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat Rabu, 24 April 2024 pagi dibuka dengan Rp16.142 pukul 8.00 WIB.
Jika dilihat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS memang sangat fluktuatif. Tapi di Rabu pagi ini menunjukkan rupiah mulai menguat jika dibandingkan dengan Selasa, 23 April 2024 yang sebesar Rp16.231.
Kondisi geopolitik di Timur Tengah yang masih panas memicu rupiah melemah. Rupiah mulai menengah sejak pertengahan April 2024 ini dan memicu kekhawatiran berbagai kalangan.
Baca Juga: PKB dan Nasdem Gabung Prabowo-Gibran, PDIP Terjebak di Persimpangan
BI perlu pertahankan suku bunga acuan
Kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang cukup anjlok ini disorot berbagai pakar, termasuk Ekonom Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teuku Riefky.
Riefky menyebut bahwa BI harus mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6 persen. Hal itu dimaksudkan demi meredam dampak ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan memicu lemahnya rupiah terhadap dollar AS.
“Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal dalam dua minggu terakhir, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” kata Teuku Riefky.
Saat ini bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve System atau The Fed dianggap akan menahan suku bunga acuannya lebih lama. Tentunya anggapan itu berkaca terhadap konflik di Timur Tengah.
Tak pelak sejumlah investor berbondong-bondong mengalihkan portofolio dari pasar modal domestik. Pengusaha ingin mengamankan aset mereka dengan membeli safe haven berupa dollar AS yang sedang menguat.