kievskiy.org

Menjadi digital-creativepreneur Menjawab Peluang Bisnis Kreatif

Kampus UNPAR.
Kampus UNPAR. /UNPAR


PIKIRAN RAKYAT
- Dalam era digital dan ekonomi kreatif yang semakin berkembang pesat, keahlian di bidang bisnis tidak lagi cukup hanya dengan pemahaman teori konvensional. Kini, diperlukan kemampuan untuk berinovasi, beradaptasi, dan berpikir kreatif.

Ketika John Howkins menyodorkan gagasannya tentang kreativitas sebagai basis ekonomi dan industri dalam bukunya berjudul “The Creative Economy: How People Make Money from Ideas” di tahun 2001, menurutnya kreativitas dan pengetahuan akan menjadi aset utama dalam berbisnis. Menciptakan ide dari kreativitas merupakan hal atau pekerjaan yang harus selalu dilakukan.

Perubahan bisnis dari sistem tradisional ke platform digital, makin mendorong implementasi gagasan tersebut. Mengelola kreativitas dan inovasi menjadi variabel mutlak yang menjadi penggerak dunia industri dan bisnis. Perkembangan bisnis saat ini menjadi manifestasi dari teori yang digagas Howkins di awal milenium ketiga. 

Peluang bisnis kreatif yang terbuka lebar sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Namun demikian, bisnis kreatif membutuhkan pengetahuan dan keterampilan hybrid. Bagaimana cara mengelola kreativitas menjadi inovasi dalam penciptaan sebuah produk atau jasa, hingga itu bisa diterima oleh calon pengguna (di pasar) dan dirasakan manfaatnya –dengan kata lain, mengubah ide kreatif menjadi “cuan”-- menjadi tantangan bisnis kreatif. Di samping itu, penguasaan terhadap keterampilan menggunakan teknologi digital, serta cara beradaptasi dengan proses bisnis yang modern dan cepat berubah, menjadi faktor utama dan signifikan dalam kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis kreatif. Hal ini menuntut adanya perubahan dan pengayaan dalam ekosistem bisnis dan industri, serta proses pemelajaran sebagai persiapannya di jenjang Pendidikan Tinggi saat ini.

Universitas Katolik Parahyangan melalui pembukaan program studi Sarjana Terapan Bisnis Kreatif membuka peluang untuk menumbuhkan dan mengelola kreativitas menjadi inovasi yang berdampak bagi masyarakat. Disusun bersama praktisi dari industri, khususnya sektor industri kreatif dan pariwisata, kurikulum Sarjana Terapan Bisnis Kreatif UNPAR memiliki fokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan di bidang (i) Manajemen Kreativitas dan Inovasi, (ii) Proses Bisnis, serta (iii) Teknologi Digital.

Selama perkuliahan mahasiswa akan diarahkan bagaimana melatih keterampilan untuk dapat merancang dan menciptakan produk-produk berbasis pemahaman/pengetahuan dan interaksi sensorik yang didukung teknologi digital dalam bentuk dua dan tiga dimensi.

Dengan metode pembelajaran yang dirancang secara blended learning dan menekankan pada penguasaan praktik lebih dari 70% diharapkan mahasiswa unggul dalam ilmu hybrid di bidang pengelolaan kreativitas untuk menciptakan inovasi, teknologi digital, dan ekosistem industri/bisnis kreatif. Dalam perkuliahannya, mahasiswa juga dibekali dengan keterampilan yang mendukung seperti bahasa asing (Bahasa Mandarin dan Korea, selain Bahasa Inggris), keterampilan berkomunikasi-bernegosiasi untuk bisnis, sertifikasi di bidang kewirausahaan, industri kreatif dan sinematografi, serta tawaran sertifikasi dari Google.

Dengan demikian, diharapkan program Bisnis Kreatif UNPAR dapat menghasilkan profil lulusan sebagai seorang digital-creativepreneur yang ahli menciptakan karya kreatif dalam bentuk dua atau tiga dimensi, berupa: konten kreatif di multi media berbentuk film dan video, desain produk industri atau produk digital di e-commerce, atau menjadi seorang konsultan untuk bisnis kreatif.  Secara ringkas, lulusan dari Program Studi Sarjana Terapan Bisnis Kratif dapat diklasifikasikan sebagai:

  • Sensory Content Creator (konten yang didasari dan dapat menimbulkan/memberikan berbagai pengalaman panca indera sehingga sangat luas cakupannya tetapi mendasar sebagaimana hakikatnya manusia melakukan interaksi);
  • Industrial Product Designer; (menciptakan produk sebagai solusi atas sebuah kebutuhan/jawaban permasalahan yang dibutuhkan oleh manusia /masyarakat)
  • Konsultan Bisnis Kreatif (memberikan advis tentang ide-solusi kreatif, influencer, public figure creativepreneur hingga menjadi seorang staff ahli/specialist).

Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari generasi wirausahawan masa depan yang inovatif dan kreatif? Kini saatnya Anda menjadi digital-creativepreneur bersama dengan Program Studi Sarjana Terapan Bisnis Kreatif UNPAR. Mulailah perjalanan Anda menuju sukses di dunia bisnis kreatif yang penuh dengan peluang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web kami di pmb.unpar.ac.id (Elvy Maria Manurung, Dosen Vokasi UNPAR) ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat