kievskiy.org

Ketakutan para Petinggi Muhammadiyah Simpan Uang Rp13 Triliun di BSI

Ilustrasi - Petugas layanan BSI melayani nasabah.
Ilustrasi - Petugas layanan BSI melayani nasabah. /BSI

PIKIRAN RAKYAT - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan untuk menarik seluruh dana simpanan dan pembiayaan mereka dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan bahwa total simpanan organisasi masyarakat (ormas) Keagamaannya di BSI mencapai Rp13 triliun.

Keputusan penarikan seluruh dana Muhammadiyah dari BSI itu diambil berdasarkan memo organisasi per 30 Mei 2024 yang mulai diberlakukan sejak 1 Juni 2024. 

"Muhammadiyah punya komitmen yang tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Untuk itu, Muhammadiyah terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar Muhammadiyah bisa berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah yang ada, terutama ketika dunia perbankan syariah tersebut berhubungan dengan Muhammadiyah," tutur Anwar Abbas dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

"Untuk itu, Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal tentang masalah keuangannya. Termasuk, dalam hal yang terkait dengan dunia perbankan, terutama menyangkut tentang penempatan dana dan juga pembiayaan yang diterimanya," ujarnya menambahkan.

Anwar Abbas pun mengungkapkan dua alasan utama di balik keputusan tersebut. Pertama, ada ketakutan akan konsentrasi dana yang terlalu besar di satu bank. Sebab, total simpanan Muhammadiyah di BSI mencapai sekitar Rp13 triliun.

Angka itu terbilang kecil dibandingkan dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI yang mencapai Rp 293,24 triliun per April 2024. Namun, Konsentrasi dana yang besar di satu bank dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko bagi Muhammadiyah.

"Fakta yang ada menunjukkan bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis dapat menimbulkan resiko konsentrasi (concentration risk)," kata Anwar Abbas.

"Sementara di bank-bank syariah lain masih sedikit, sehingga bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI baik dalam hal yang berhubungan dengan penempatan dana maupun pembiayaan. Bila hal ini terus berlangsung maka tentu persaingan diantara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan," ujarnya menambahkan.

Kedua, Muhammadiyah ingin mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran dana ke berbagai bank syariah. Bukan hanya mengendap di satu bank seperti pada saat ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat