PIKIRAN RAKYAT - Drama Korea terbaru dari JTBC yaitu 'Snowdrop' telah terlibat kontroversi di episode pertama penayangan karena dianggap telah melakukan distorsi sejarah.
Banyak netizen Korea yang menganggap 'Snowdrop' telah melecehkan sejarah demokrasi di Korea Selatan, hingga petisi dilayangkan ke Blue House agar 'Snowdrop' berhenti tayang.
Mengomentari kontroversi drama Korea 'Snowdrop', Jin Joong-kwon, mantan profesor di Universitas Dongyang, mengkritik kontroversi distorsi sejarah yang dilayangkan oleh para netizen.
Pada 21 Desember, Jin Joong-kwon memposting sebuah artikel di halaman Facebook-nya yang melaporkan isi petisi nasional yang menuntut penangguhan 'Snowdrop'.
"Apa yang mereka lakukan? Satu pihak membuat keributan bahwa drama tersebut meremehkan gerakan demokratisasi, dan pihak lainnya mengajukan keluhan kepada Undang-Undang Keamanan Nasional bahwa drama itu memuliakan mata-mata politik, menyebutkan tentang kontroversi distorsi sejarah 'Snowdrop'," ungkapnya.
Menurutnya, orang-orang tersebut berada di sisi yang berbeda tetapi memiliki mentalitas yang sama dan merupakan musuh dari masyarakat terbuka.
"Tolong tonton saja drama sebagai drama. Kebebasan berekspresi adalah landasan masyarakat demokratis. Yang menggoyahkan batu penjuru harus tegas ditolak. Dengan hak seperti apa yang mereka yakini dapat melanggar hak pemirsa lain? Oh, betapa saya membenci tirani para gangster ideologis yang menjijikkan ini,” kritiknya.
Baca Juga: Jahat! Nino Laporkan ke Polisi Jika Elsa Masih Hidup dan Melahirkan, Ikatan Cinta Hari Ini