PIKIRAN RAKYAT - Kenaikkan harga dan langkanya minyak goreng cukup membuat masyarakat pening belakangan ini.
Bagaimana tidak, minyak goreng kadung melekat dan terpisahkan dalam urusan masak- memasak di masyarakat. Sebenarnya, masyarakat Sunda punya berbagai teknik memasak tanpa menggunakan minyak goreng.
Yana, 44 tahun, warga Kampung Adat Cireundeu, di kawasan Leuwigajah, Kota Cimahi sudah biasa memasak sonder minyak goreng.
"Kumargi (Karena saya) masih memanfaatkan kayu bakar," kata Yana saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com, Jumat 4 Februari 2022.
Dengan hawu atau tungku tradisional yang nyala apinya berasal dari pembakaran kayu, ia mengolah penganan dengan teknik dibubuy, diseupan, dipais.
Teknik dibubuy mirip dengan pengukusan. Bahan makanan seperti tahu yang dicampur bumbu-bumbu atau ikan kemudian dibungkus menggunakan daun pisang serta dimasukan ke dalam tumpukan lebu atau abu panas di dalam hawu.
Bahan tersebut juga bisa diolah dengan cara diseupan. Teknik memasak ini memanfaatkan uap air yang mendidih. Tak hanya ikan dan tahu, tutur Yana, sayuran pun bisa diseupan guna menjadi lalaban.
"Kanggo dicoel sambel (Lalaban dimakan bersama sambal)," ujarnya.