PIKIRAN RAKYAT - Di tengah perselisihan yang tengah berlangsung karena lagu ‘Besharam Rang’ yang merupakan soundtrack film terbaru berjudul Pathaan yang dibintangi Shah Rukh Khan, peramal kontroversial Jagadguru Paramhans Acharya Maharaj menyatakan ketidaksukaannya dan mengancam akan membakar aktor Bollywood itu hidup-hidup.
Paramhans Acharya Maharaj menuding bahwa film Pathaan yang rencananya akan tayang pada 2023 telah melukai perasaan umat Hindu. Ia juga mengklaim bahwa film tersebut menyebarkan jihad dan menyebut Shah Rukh Khan adalah ‘jihadi’.
“Menghasilkan uang dengan melukai perasaan umat Hindu adalah strategi yang dipikirkan dengan matang. Film ini jihad. Jadi hari ini kami membakar poster Shah Rukh Khan. Ketika saya melihatnya, saya akan membakar jihadi itu hidup-hidup,” kata dia dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Today.
Ia menyatakan telah mengutus orang untuk mencari aktor tersebut di Mumbai. Dia mengancam akan membakar Shah Rukh Khan hidup-hidup setelah mengelupas kulitnya. Kemudian, ia berjanji akan memberi bantuan keuangan pada orang yang membunuh Khan.
Baca Juga: Nikita Mirzani Idap Kista Tulang Belakang, Dito Mahendra Jelaskan Alasannya 3 Kali Mangkir Sidang
“Seseorang akan menemukan Shah Rukh. Saya akan membantuk keluarga orang yang membakarnya hidup-hidup secara finansial. Ada tiga orang yang saya incar. Pertama Shah Rukh Khan, lalu Aamir Khan, kemudian Salman Khan, saya akan menghukum mati mereka semua,” tuturnya.
Kontroversi seputar Pathaan mencuat saat lagu Besharam Rang dirilis pada 12 Desember. Menteri Madhya Pradesh Dr Narottam Mishra keberatan dengan aktris Deepika Padukone yang mengenakan bikini saffron dalam lagu tersebut.
Masalah itu secara cepat menjadi bola salju. Gelombang protes pecah di beberapa bagian negara. Vishva Hindu Parishad sangat keberatan dengan peluncuran film tersebut. Patung Shah Rukh Khan dan Deepika Padukone juga turut dibakar.
Film Pathaan merupakan hasil Garapan dari Siddhart Anand. Film ini cenderung menampilkan Shah Rukh Khan. Ia memainkan peran sebagai petugas penyamaran Pathaan yang sulit ditangkap dalam mencari keadilan.