kievskiy.org

Lestarikan Rumah Adat Kranggan Kota Bekasi dengan Pendokumentasian Arsitektur

Rumah Ada Kranggan.
Rumah Ada Kranggan. /Tangkapan layar YouTube/Insan Mandiri Cibubur

PIKIRAN RAKYAT - Rumah Adat Kranggan di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi merupakan wujud kearifan lokal masyarakat Sunda. Sayangnya, Rumah Adat Kranggan hanya tersisa 12 rumah, dari 96 rumah yang tercatat pada 2018.

Untuk itu, melalui inisiasi bersama Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kelurahan Jatirangga, Koperasi KLM Syariah, Bangun Kota, Ikatan Arsitek Indonesia Bekasi, dan Yayasan Uma Nusantara diselenggarakan Indonesian Vernadoc Bekasi 2023. Kegiatan tersebut bertujuan menjadi sarana edukasi dan promosi kekayaan budaya arsitektur tradisional yang dimiliki Indonesia kepada dunia internasional.

Indonesian Vernadoc Bekasi 2023 merupakan kegiatan pendokumentasian arsitektur tradisional Rumah Adat Kranggan. Kegiatan itu juga digelar bekerja sama dengan Vernadoc Indonesia, Vernadoc Thailand, Vernadoc Malaysia, Vernadoc Kamboja, dan Rangsit University. Rumah yang dipilih untuk pendokumentasian pun menjadi rumah yang masih memperlihatkan keotentikannya dari segi bentuk dan material, yang tidak banyak berubah sejak dibangun lebih dari 70 tahun yang lalu. Guru Besar Departemen Arsitektur FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T, M.Sc., Ph.D menjelaskan, masyarakat adat kampung Kranggan diwajibkan menggunakan kayu nangka yang dikenal sangat kuat dibandingkan kayu lain dan juga sebagai ungkapan rasa hormat kepada leluhur kala membangun rumah adat.

Baca Juga: 30 Unit Rumah Adat Pulau Sumba Hangus Terbakar, Polisi Ungkap Kronologinya

“Metode Vernadoc adalah metode pendokumentasian arsitektur vernakular/tradisional dengan menggunakan teknik gambar manual dan terukur yang berkualitas tinggi dengan media pensil (dasar), pena dan tinta berdasarkan data dan informasi secara on site. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan dapat memberikan upaya kontributif alternatif (perekaman) dalam melestarikan kekayaan arsitektur yang ada di Nusantara, dalam hal ini Rumah Adat Kampung Kranggan Bekasi,” ujar Prof. Kemas yang juga merupakan Ketua Indonesian Vernadoc Bekasi 2023 dalam keterangan tertulis Humas UI pada Senin, 31 Juli 2023.

Lurah Jatirangga Ahmad Apandi menuturkan, “Kegiatan Indonesian Vernadoc Bekasi 2023 adalah ajang kolaborasi para penggiat arsitektur dari berbagai negara, antara lain di Asia Tenggara, seperti Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia. Sebagai bentuk dukungan untuk melestarikan cagar budaya Rumah Adat Kranggan, para delegasi dari berbagai negara ini akan melakukan sosialisasi soal arsitektur dan melakukan pendokumentasian dengan membuat gambar 2D Rumah Adat Kranggan." Hasilnya, nanti akan dipamerkan kepada masyarakat kampung Kranggan.

Peserta dari Kamboja, Rith Dany dan Cheng Devid, menyampaikan banyaknya pengalaman yang mereka didapat saat mengikuti acara seperti, lingkungan di Rumah Adat Kranggan yang menyenangkan. Selain itu, mereka mengaku banyak hal baru yang didapat terutama tentang sejarah dan bentuk bangunan rumah Kranggan yang sangat unik. Kekhasan dari segi tradisional itu menambah pengetahuan mereka soal bentuk bangunan rumah tradisional di Indonesia.

“Pendokumentasian bangunan tradisional yang ada di Nusantara, menjadi langkah berdampak yang dilakukan oleh Departemen Arsitektur FTUI bersama berbagai lembaga lainnya dalam menyelamatkan kekayaan arsitektur Nusantara dari gerusan zaman yang bisa saja memusnahkan kekayaan arsitektur tersebut. Rumah Adat Kranggan adalah salah satu dari banyaknya bangunan arsitektur tradisional yang perlu kita perhatikan agar keberadaan dapat terjaga hingga kapan pun. Mudah-mudahan, dengan adanya Indonesian Vernadoc Bekasi ini menjadi sarana positif dalam mendukung kekayaan arsitektur tradisional di Indonesia,” kata Dekan FTUI, Prof. Heri Hermansyah, S.T, M.Eng, IPU.

Kegiatan itu diikuti oleh 28 sukarelawan termasuk delapan mahasiswa dan empat orang dosen, arsitek, dan penggiat pelestarian arsitektur. Kegiatan Indonesian Vernadoc Bekasi 2023, meliputi beberapa tahapan. Kegiatan pertama dilakukan di kawasan Rumah Adat Kranggan Bekasi, yaitu di Rumah Abah Olot Kisan (pembukaan) dan Abah Olot Ambung (pengukuran dan gambar awal), pada 2-9 Juli 2023. Kegiatan berlanjut di Studio Engineering Center FTUI, pada 10-15 Juli 2023, dan ditutup dengan kegiatan pameran di Rumah Abah Olot Ambung di Kranggan Bekasi, pada 16 Juli 2023.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat