PIKIRAN RAKYAT - Tahukah Anda bahwa tubuh memiliki 32 garis yang terhubung dalam 16 titik di masing-masing sisi.
Ketika titik tersebut disentuh, akan terhubung dengan otak dan alam bawah sadar, sehingga membuat tubuh memulihkan apa yang telah dialami sebelumnya.
Setidaknya itulah teori dari terapi access bars, yang belakangan ini populer, dalam meredakan stres, merilis trauma dan depresi.
Berawal dari peringatan Hari Kepedulian Bunuh Diri Sedunia 2019, Sintya (31), seorang perempuan di Bandung mengaku mulai berkenalan dengan terapi ini.
“Awalnya tertarik karena katanya bikin rileks. Setelah saya menjalani sesi, saya mengalami sensasi yang unik, dan menemukan penyebab saya selama ini sering stres, berburuk sangka,” katanya, Senin, 15 Februari 2021 lalu.
Pengakuan Sintya, ketika praktisi Bars menyentuhkan jari ke titik-titik di tubuhnya, ia tidur dengan keadaan seolah terpelanting ke masa kecil yang telah ia lupakan.
Benaknya mereka ulang kejadian yang rupanya menyisakan dampak traumatis terhadapnya, sehingga membuat sifat-sifat buruk tumbuh sampai ia menginjak dewasa.
Baca Juga: Pemkot Bogor Usulkan Anggaran Pembangunan Infrastruktur, Bappeda: Tidak Semua Mampu Ditanggung