PIKIRAN RAKYAT - Seluruh aspek perkembangan anak tentu saja membutuhkan stimulasi, baik motorik maupun sensoriknya.
Psikolog Anggi Anggraeni, M.Psi. menyatakan, stimulasi ini perlu diberikan sesuai tahap usia anak, sehingga kemampuan yang semestinya berkembang di usia tertentu dapat berkembang optimal dan mendukung kemampuannya di tahapan usia selanjutnya.
Menurut Anggi Anggraeni yang juga Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung ini, kemampuan dan kecerdasan ini juga dapat diasah lewat aktivitas makan.
“Kegiatan motorik bisa diartikan sebagai kemampuan gerak di mana anak mudah bergerak, mudah mengkoordinasikan otot dan anggota tubuhnya dalam aktivitas sehari-hari sehingga perkembangan motoriknya sesuai dengan tahap usianya,” katanya, Rabu, 2 Juni 2021.
Baca Juga: 6 Menit Pertama Pagi Hari Bisa Tentukan Mood Kamu
Lebih lanjut dia mengatakan, kegiatan makan tujuannya tidak hanya membuat anak kenyang. Namun banyak sekali proses pembelajaran yang terjadi di dalam aktivitas makan, di antaranya:
- Duduk
Untuk bisa duduk tenang, butuh integrasi refleks dan kontrol postural, yang merupakan hasil dari brain maturity (kematangan otak). Ketika anak mampu untuk duduk tenang dalam waktu yang lama anak akan dapat memusatkan perhatiannya. Ketika anak telah mampu untuk memusatkan perhatian, maka akan berpengaruh juga terhadap kemampuan untuk fokus dalam menyelesaikan tugasnya.
- Memegang makanan
Memegang makanan dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Keterampilan motorik halus adalah keterampilan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata tangan. Perkembangan motorik halus biasanya mulai berkembang seiring tubuh anak menjadi lebih stabil saat bergerak.
Baca Juga: Ahli Jelaskan Perbedaan Reaksi Orang yang Sudah dan Belum Vaksinasi Jika Terpapar Virus Covid-19