kievskiy.org

Kelebihan Vitamin B Tingkatkan Risiko Kanker Paru

DIAGNOSIS dini kunci perbaikan harapan hidup penderita kanker paru.*
DIAGNOSIS dini kunci perbaikan harapan hidup penderita kanker paru.*

PRIA yang mengonsumsi suplemen vitamin B6 dan B12 dosis tinggi memiliki risiko kanker paru yang lebih tinggi. Potensi itu jauh lebih tinggi pada pria yang merokok. Demikian hasil penelitian yang dimuat pada Journal of Clinic Oncology, pertemgahan Agustus 2017 lalu.

Seperti dilaporkan CNN, studi itu menemukan peningkatan risiko kanker paru-paru sebesar 30% sampai 40% di antara pria yang mengkonsumsi vitamin B6 dan B12. Mereka mengonsumsi vitamin B dari suplemen tunggal, bukan dari multivitamin atau diet saja. Efeknya itu kemudian didorong oleh aktivitas merorok serta konsumsi vitamin melebihi jumlah harian yang direkomendasikan. Sang peneliti adalah Theodore Brasky, seorang ahli epidemiologi dalam divisi pencegahan dan pengendalian kanker di Ohio State University College of Medicine.

"Hasil ini menunjukkan adanya sinergitas antara vitamin B dosis tinggi, merokok, dan risiko kanker paru-paru pada pria," kata Brasky.

"Data kami menunjukkan bahwa mengkonsumsi B6 dan B12 dosis tinggi dalam jangka waktu yang sangat lama dapat menyebabkan kanker paru pada perokok pria. Hal ini tentunya layak menjadi perhatian dan evaluasi lebih lanjut," katanya.

Penelitian berbeda tentang vitamin B

Seperti dilansir Healio, vitamin B6 dan B12 dalam tubuh akan mempercepat metabolisme dan meningkatkan energi. Beberapa pendapat bahkan menyebut bahwa vitamin ini dapat mengurangi risiko kanker.

Namun, peneliti lain justru menemukan hasil yang berbeda. Beberapa penelitian terkait vitamin B6 dan hubungannya dengan risiko kanker paru-paru menemukan bahwa vitamin B12 tidak berdampak pada risiko. Mereka mengatakan perbedaan mungkin disebabkan karena subjek tidak melalui survei diet dan mengukur vitamin jenis itu dalam darah. Spekulasi lain juga berpendapat bahwa kanker paru itu sendiri meningkatkan kadar vitamin B dalam tubuh.

"Saya pikir sulit untuk dikatakan alasan hasil studi ini bertentangan satu sama lain," kata Elizabeth Kantor, seorang ahli epidemiologi di Memorial Sloan Kettering Cancer Center Amerika Serikat. Ia telah mempelajari suplemen makanan hubungannya dengan risiko kanker, namun tidak terlibat dalam penelitian terbaru ini.

Meski begitu, vitamin ini bukanlah faktor yang paling mendukung munculnya kanker paru. "Asap tembakau yang terbakar adalah faktor nomor satu yang paling penting. Tidak hanya pada kanker paru tapi juga pada kanker lainnya," kata Brasky.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat