HAKIKATNYA kemampuan mata dalam melihat suatu benda sangat ditunjang oleh mata yang sehat dan cahaya yang cukup. Dikatakan cukup apabila sesuai dengan kemampuan mata dalam menangkap cahaya yang datang.
Terkadang apabila cahaya berlebihan (terlalu terang), hal ini bisa mengakibatkan ”efek silau” pada mata. Sebaliknya, jika cahaya yang ditangkap mata kurang (redup), hal ini bisa mengakibatkan mata akan cepat lelah.
Negara kita yang terletak di wilayah khatulistiwa dianugerahi cahaya matahari yang dapat memenuhi kebutuhan terhadap semua makhluk hidup sekitar 12 jam. Tak heran apabila sebagian besar aktivitas kita bersumber dari cahaya matahari, sisanya menggunakan cahaya buatan seperti listrik.
Cahaya buatan merupakan karya manusia berupa lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian kita, misalnya di tempat kita bekerja. Namun, cahaya buatan yang baik dan disaring dari kesilauan akan mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja apabila dibandingkan dengan beraktivitas pada cahaya siang yang alamiah.
Efek pencahayaan bisa terjadi melalui tiga cara, pertama cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk membaca. Kedua, cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng seperti halnya di ruang tamu. Ada juga semidirect (genural diffusing), apabila cahaya itu datang dan dipancarkan ke segala jurusan seperti halnya di kantor-kantor.
Apabila dilihat dari jenisnya, ada beberapa faktor penyebab terjadinya efek silau pada mata. Pertama dissability, penyebab kesilauan ini diakibatkan banyaknya cahaya secara langsung masuk ke mata dari penglihatan. Dissability glare memengaruhi seseorang dapat melihat secara jelas. Keadaan ini dapat dialami seseorang yang mengendarai mobil pada malam hari ketika lampu dari mobil yang berada di hadapannya terlalu terang.
Selanjutnya discomfort, penyebab kesilauan ini bisa menyebabkan timbulnya rasa ketidaknyamanan pada mata kita, terutama apabila keadaan ini berlangsung dalam waktu relatif lama. Kesilauan ini sering dialami bagi mereka yang bekerja pada siang hari dan menghadap ke jendela atau pada saat seseorang menatap lampu secara langsung pada saat malam hari. Efek kesilauan ini terhadap mata bergantung pada lamanya seseorang terpapar oleh kesilauan tersebut.
Reflected glare, yaitu kesilauan yang disebabkan oleh adanya pantulan cahaya yang mengenai mata kita. Pantulan cahaya ini terjadi pada semua permukaan benda yang mengilat seperti langit-langit, mesin, meja kerja, dan kaca. Pantulan cahaya ini mengenai mata kita tepat berada pada lapangan penglihatan (visual field). Dampak kesilauan ini terhadap mata sangat mengganggu jika dibandingkan dengan dissabilty dan reflected glare karena sumbernya lebih dekat dari garis penglihatan.